Dialog interaktif Polisi menyapa dengan tema perangi narkoba ditengah pandemi Covid-19

oleh -338 views
Dir. Resnarkoba Polda Papua didampingi Walikota saat dialog interaktif polisi menyapa.( Foto. Humas Polda Papua)

Kilaspapua, Jayapura- Pada hari Kamis tanggal 17 September 2020, pukul 08.00 Wit, bertempat di Studio Pro I LPP RRI Jayapura, telah dilaksanakan kegiatan dilalog interaktif dalam program Polisi Menyapa, dengan topik “Perangi Narkoba ditengah Pandemi Covid 19”. Dengan narasumber, Dir Resnarkoba Polda Papua Kombes Pol Totok Triwibowo, S.IK. MH., dan Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika Prov. Papua Dr. Benhur Tomi Mano, MM serta dihadiri oleh 2 Personil Bid Humas Polda Papua.

Dir Resnarkoba Polda Papua Kombes Pol Totok Triwibowo, S.IK. MH dalam kesempatannya mengatakan bahwa Dit Resnarkoba Polda Papua mempunyai fungsi pencegahan dan penindakan, fungsi pencegahan salah satunya seperti bekerjasama dengan RRI, bekerjasama dengan instansi-instansi lainnya, melakukan penyuluhan di bidang narkoba agar masyarakat paham tentang bahaya penggunaan narkoba.

Yang kedua tentunya adalah penegakan hukum, penegakan hukum kita selalu bekerjasama dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) kemudian instansi-instansi terkait yang ada kaitannya dengan narkoba seperti pintu masuk melalui udara, pintu masuk melalui pelabuhan serta dengan polres Polres jajaran kita selalu bekerja sama untuk mengawasi masuknya narkoba.

Penanganan dalam hal ini tindak pidana narkoba pada saat Januari 2020 sampai dengan Maret 2020 sebelum pandemi Covid 19 dalam penanganan hukum cukup tinggi, awal bulan Maret 2020 kita berterima kasih juga karena Provinsi Papua menutup pintu masuk tentunya peredaran narkoba menjadi berkurang tetapi tetap ada karena pelaku pengedaran narkoba terus berusaha bagaimana caranya dalam situasi apapun akan tetap mengedarkan narkoba.

Pada bulan April 2020 saja itu ada pengiriman barang sampai ke Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi, tetapi di jajaran itu berhasil untuk mengendalikannya kemudian mulai dari bulan Mei 2020 sampai dengan sekarang sangat tinggi peredaran narkoba.

Dari pengungkapan kasus terkait narkoba juga sangat tinggi mulai dari Januari 2020 sampai sekarang bulan September 2020 kami Direktorat Reserse narkoba Polda Papua telah ungkap 58 kasus itu beserta barang bukti dengan jenis yang bermacam-macam mulai dari Sabu-sabu, Ganja dan jenis narkotika lainnya.

Mengapa pada masa Pandemi Covid-19 disaat perekonomian sulit namun peedaran narkoba tetap ada, karena orang yang sudah ketergantungan sama narkoba akan tetap mencari narkoba untuk dikonsumsi walaupun kondisi ekonominya sedang dalam masa sulit.

Hal yang terpenting adalah kita tidak perlu saling menyalahkan namun harus mengawasi anak-anak kita dari tahap dalam lingkup keluarga, pergaulannya dan di lingkungan sekitar agar tidak terjerumus pada penggunaan narkoba.

Apabila ada masyarakat yang mengetahui jaringan-jaringan penyebaran Narkotika agar segera melaporkan kepada kami, tidak perlu takut untuk melapor karena identitas pelapor akan kami rahasiakan.

Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika Prov. Papua Dr. Benhur Tomi Mano, MM., dalam kesempatannya mengatakan bahwa saya selaku ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika Prov. Papua (Granat) dan sesui visi dan misi yaitu menyelamtkan bangsa indoensia khusunya generasi muda dari ancaman akibat penyebaran narkoba.

Kami bekerjasama dengan Direktorat Reserse Narkoba yang tujuannya yaitu memberikan edukasi dan memberikan penyuluhan kepada anak-anak generasi muda kita supya bisa terhindar dari penyalahgunaan narkoba.

Kita melakukan kerjasama dengan penggiat-penggiat anti narkoba, pemuda peduli anti narkoba dan LSM yang ada di wilayah Kota Jayapura untuk membantu pemerintah untuk memberantas narkoba.

Pemerintah sudah mempunyi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pelarangan Produksi, Pengedaran dan Penjualan Minumal Berakohol untuk pengawasan peredaran Miras, ini merupakan langkah protektif Pemprov Papua untuk menyelamatkan dan melindungi penduduk di Papua.

Apabila seseorang sudah kecanduan maka sulit untuk berhenti mengkonsumsi narkoba dan Miras, bahkan mereka lebih memilih lapar dari pada tidak mengonsumsi narkoba dan Miras.

Terkait dengan penyalahgunaan narkotika semua kembali kepada diri kita masing-masing, apabila iman kita kuat kita tidak akan terpengaruh terhadap hal-hal tersebut maka dari selaku orang tua wajib untuk terus mengawasi dan memberikan pemahaman kepada anak-anak kita.

Kita sudah melakukan MoU dengan RI-PNG untuk lebih memperketat pengawasan daerah perbatasan demi mencegah peredaran narkoba dalam jenis ganja di wilayah perbatasan RI-PNG.

Pada sesi Closing Statement, kedua narasumber menyampaikan kepada seluruh masyarakat di tanah Papua khususnya Kota Jayapura agar mari bersama kita memerangi peredaran Narkotika, kita terus melakukan sosialisasi tentang bahaya penyebaran Narkotika

Mari kita mendekatkan diri kepada Tuhan supaya Narkotika bisa kita hindari bersama dan kita selaku orang tua serta keluarga peduli kepada anak-anak kita agar tidak terpengaruh terhadap pengaruh buruk Narkotika.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *