Kilaspapua, Jayapura- Kapolda Papua, Irjen Pol Drs.Paulus Waterpauw membantah anggotanya melakukan pembiaran terhadap seorang supir yang mengalami penganiayaan oleh sekelompok warga di Distrik Kamu, Kabupaten Dogiayi, Papua beberapa waktu lalu.
“ Bayangkan saja, seandainya aparat pada waktu itu mengambil tindakan tegas terhadap warga masyarakat tentunya akan menimbulkan korban jiwa dan itu akan sulit dikendalikan,” ucapnya kepada wartawan usai acara pengukuhan tipe Polresta Jayapura Kota di Halaman Mako Polresta Jayapura, kamis (27/2/2020).
Kapolda menegaskan, anggota tak diperbolehkan, melakukan kekuatan-kekuatannya terlebih saat menghadapi sebuah persoalan di Lapangan. “Seharusnya masyarakat menghargai kami di Lapangan apalagi waktu kejadian itu, anggota kami datang dari jauh-jauh berusaha menenangkan masyarakat. Tetapi,jujur saya prihatin atas perbuatan dan kejadian tersebut sehingga saya menduga penganiayaan yang dialami supir tersebut salah alamat,” tegasnya.
Disamping itu, Kapolda menyesalkan kejadian yang menimpa supir di Dogiyai. Diduga dia dicurigai tabrak lari namun salah alamat. Guna menyelidiki kasus tersebut, Polda Papua telah menurunkan tim untuk menemukan fakta sebenarnya, bila ditemukan ada pelanggaran maka para pelaku penganiayaan akan ditindak sesuai dengan hukum,” ucapnya.
Sebelumnya, video yang berdurasi kurang lebih 5 menit beredar di media sosial yang memperlihatkan tindakan kekerasan tidak manusiawi yang dilakukan oleh sekelompok warga di Distrik Kamu, Dogiayai, Papua.
