Kilaspapua, Sentani – Pemerintah Kabupaten Jayapura tidak menggelar kegiatan apapun pada peringatan banjir bandang yang terjadi 16 Maret 2019.
Sekda Jayapura, Hanna Hikoyabi kepada wartawan di kediamannya mengatakan, Meskipun tidak melakukan kegiatan di peringatan banjir bandang tanggal 16 Maret namun warga diajak mengenang 5 tahun lalu peristiwa besar di Kabupaten Jayapura.
” Merenggut banyak nyawa berupa korban yang hilang baik manusia termasuk harta benda bahkan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan saat itu. Bukan itu saja, hampir seluruh kota Sentani lumpuh sebab air bersih tidak ada, manusia kehilangan rumah bahkan harta benda dan nyawa hilang, ” katanya, Sabtu ( 16/3/2024).
Menurut Hana bahwa, peristiwa itu tidak dijadikan peringatan saja namun lebih memberikan kita kerja-kerja upaya penyelamatan hutan, manusia dan kehidupan yang hilang pada saat itu. Pemerintah dalam hal ini Kabupaten Jayapura telah memberikan kontribusi negara kepada masyarakat.
” Kami memberikan rumah kepada sekian warga yang dikelola melalui perumahan Budha Tzu chi. Sekitar 300 rumah yang telah dibangun ditanah seluas 7 hektar, ” ujarnya.
Hana menceritakan, dirinya juga kehilangan 5 rumah semua habis namun sampai sekarang bekasnya masih ada.
” Pertanahan baru bantu 1 rumah dari 5 rumah yang hilang. Yang memilukan, keponakan saya mati terkubur dihalaman rumah termasuk rumah mama saya juga habis. Disini juga, tembok roboh hingga kebawah sana, bahkan ada beberapa manusia juga ikut hanyut ketika itu hingga meninggal dunia, ” tuturnya.
Pemerintah telah bertanggung jawab kepada warganya sebab selain memberikan rumah, juga difasilitasi dengan air dan listrik, ” imbuhnya. (Redaksi)
