KKB Sandera 4 Pekerja Tower BTS Telkomsel di Pegubin, Minta Syarat Pembebasan 500 Juta

oleh -1.046 views
Suasana rapat Pemda dengan Kapolres Pegubin bersama semua stakeholder guna merumuskan penanganan kejadian penyanderaan di Okbab.(Foto. Humas Polda Papua)

Kilaspapua, Jayapura- Kelompok Kriminal Bersenjata,(KKB) menyandera 4 pekerja proyek tower BTS Telkomsel. Mereka disandera saat tiba dilapangan terbang Okbab, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang,(Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan, Jumat (12/5/2023) pukul 09.00 wit.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom mengatakan hingga kini empat pekerja tower tersebut masih disandera, dua di antaranya mengalami luka akibat penganiayaan,” kata Kabidhumas, Sabtu (13/5/2023).

Menurut Kabidhumas bahwa, penyanderaan berawal ketika enam orang pekerja Tower BTS Telkomsel yang dipimpin oleh Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pegunungan Bintang, Alverus Sanuari berangkat dari Oksibil menuju Distrik Okbab menggunakan Pesawat Elang Air pukul 08.30 Wit. Namun, saat tiba di Lapangan Terbang Okbab, langsung dihadang oleh lima orang yang mengaku dari kelompok KKB. Kelompok tersebut menggunakan senjata tajam, seperti parang bahkan melakukan kekerasan fisik terhadap tiga orang pekerja.

“Alverus Sanuari beserta salah satu korban luka yang bernama Benyamin Sembiring dibebaskan untuk kembali ke Oksibil. Mereka tiba di Bandara Oksibil sekitar pukul 11.00 Wit dan langsung dilarikan ke RS Oksibil untuk mendapatkan perawatan medis,” ungkapnya.

Adapun nama-nama ke-4 pekerja yang masih disandera antara lain Asmar, seorang staf PT. IBS (luka di bahu kanan), Peas Kulka, staf distrik, Senus Lepitalem, seorang pemuda dari distrik Borme, dan Fery, staf PT. IBS (luka di bahu kiri).

Pada penyandera ini, KKB mengajukan tuntutan tebusan sebesar Rp 500 juta sebagai syarat pembebasan para sandera. Tuntutan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, dan langkah-langkah sedang diambil untuk menangani situasi ini dengan cepat dan mengamankan keselamatan para sandera,” ucap Kabidhumas.

Kepolisian yang dipimpin Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi, S.H., S.I.K., M.I.K, Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Wakil Bupati Kris Bakweng Uropmabin S.T., Asisten 1 Nicolaus Urobmabin, S.IP., M.Si, dan Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi, tokoh adat setempat, serta satuan tugas TNI-Polri dan Ops Damai Cartenz telah mengadakan rapat guna merumuskan langkah-langkah penanganan.

Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi, S.H., S.I.K., M.I.K mengatakan, Pemerintah daerah dan aparat keamanan telah menjalin komunikasi melalui tokoh adat Okbab setempat, untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi para korban.

“Upaya negosiasi dan penyelesaian secara damai menjadi prioritas, namun tetap memperhatikan hukum dan kebijakan yang berlaku. Pemerintah berharap dapat mengatasi situasi ini dengan cepat dan memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat,” tutup Kapolres.(Rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *