Kilaspapua, Jayapura- Otoritas Jasa Keuangan,(OJK) Provinsi Papua berupaya melakukan kesetaraan dalam hal pemanfaatan akses keuangan bagi penyandang disabilitas sebab mereka juga memiliki hak yang sama.
Maka itulah, OJK menggelar kegiatan edukasi keuangan kepada komunitas disabilitas diwilayah Kabupaten Jayapura dengan tema, Keuangan semakin inklusif bagi penyandang disabilitas disalah satu hotel di Kota Jayapura, Rabu (21/2/2024).
Analis pengawasan perilaku usaha jasa keuangan dan layanan manajemen strategis OJK Papua, Muhammad Akbar kepada media ini mengatakan, Ini juga merupakan salah kegiatan OJK diawal tahun 2024 ini dalam hal mengedukasi kepada masyarakat disabilitas ,” katanya.
Menurutnya, ini juga merupakan suatu implementasi kebijakan dari OJK dalam hal edukasi kepada masyarakat disabilitas sesuai dengan sasaran edukasi OJK.
“ Ini yang kedua kali. Tahun 2023 lalu di bulan Maret mengundang pelajar-pelajar disabilitas dan sekarang giliran masyarakat disabilitas agar bisa mendapatkan informasi tentang keuangan dengan berkolaborasi dengan jasa -jasa keuangan seperti, BPJS Ketenagakerjaan, Bank Papua, termasuk Manajemen Bank Syariah serta lintas sector jasa keuangan ,” ujarnya.
Harapannya mereka nantinya memiliki pemahaman yang komprensif mengenai keuangan itu sendiri. Selain itu, meningkatkan pemahaman bagi masyarakat disabilitas terkait produk-produk keuangan termasuk melihat akses keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh para disabilitas sehingga tidak ada ketimpangan antara masyarakat dengan disabilitas ,” harapnya.
Divisi kemitraan Yayasan Papua Mandiri,(YAPMI), Roby Nyong mengungkapkan, kegiatan ini dinilai sangat penting sekali sebab rata-rata penyandang disabilitas belum sepenuhnya memahami mengenai inklusif pelayanan perbankan seperti apa.
“ Tentunya dengan kegiatan ini, sekitar 120 penyandang disabilitas yang ikut kegiatan ini mengetahui segala informasi dari pihak perbankan apalagi tadi saat penyampaian dari Bank Papua cukup bagus bagi penyandang disabilitas ,” ungkapnya.
Ia mengaku sebagai penyandang disabilitas, baru pertama sekali mengikuti kegiatan seperti ini sehingga ini sangat penting sekali. Maka itulah, harapannya kami dipermudah akses modal usaha atau kredit KUR kedepannya sebab tak dipungkiri ada juga dari kami telah merintis sejumlah usaha namun ketika ingin mendapatkan modal usaha terkadang dipersulit didapatkan ,” ujarnya.(Redaksi)