Kilaspapua, Jayapura- Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 yang berlangsung dari tanggal 2-15 Oktober lalu, ternyata membawa dampak ekonomi bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Hal itu tertuang dalam siaran persnya yang diterima Redaksi KILASPAPUA.COM, Minggu (12/12/2021).
Ondofolo atau Kepala Suku Kampung Simporo, Abderson Tokoro menyatakan, Pergelaran PON XX Papua cukup memberikan pendapatan atau income dari penjualan aneka cinderamata atau souvenir hasil kerajinan tangan asli Papua, seperti batik, sarang semut, noken, topi bulu, ukiran kayu, koteka, tifa, mutiara, anyaman arborek, keripik keladi dan lain-lain.
“ Ini merupakan suatu sukses ekonomi, terutama bagi masyarakat di kabupaten Jayapura,” katanya, Rabu (8/12/2021).
Disisi lain, Lanjutnya, pembangunan venue-venue pendukung PON di klaster kabupaten Jayapura, mendorong lahirnya atlet-atlet potensial asal Negeri Kenambhai Umbay.
Oleh karena itu, venue-venue yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembinaan atlet-atlet di aneka cabor, terutama anak asli Papua.
“Potensi kita anak-anak Papua kita lihat sangat mumpuni dan mereka sudah memiliki potensi secara alamiah sejak lahir. Tinggal kita poles dan menjadikan atlet andalan untuk aset kabupaten Jayapura khususnya dan Papua umumnya,” ucapnya.
Apalagi, Kata dia venue-venue PON telah mendapat sertifikasi internasional. Tapi tentu konsekwensinya adalah biaya pemeliharaan dan perawatan venue dari Pemprov Papua yang cukup mahal, sehingga perlu dijaga dan dirawat. Adapun venue PON XX Papua 2021 yang tersebar di klaster kabupaten Jayapura antara lain, Lukas Enembe Sport Complex, Stadion Lukas Enembe, Istora Lukas Enembe, Arena Menembak Indoor Lukas Enembe, Arena Akuatik Kampung Harapan, Doyo Baru Sport Complex, GOR Hoki Doyo Baru, Lapangan Cricket Doyo Baru, GOR STT GIDI Sentani dan Stadion Barnabas Youwe, GOR Toware.(Adv)