Baru diresmikan, Monumen Kasih digugat keluarga Pemilik hak Ulayat ke Pengadilan Serui

oleh -972 views
oleh

Kilaspapua, Yapen- Pemilik hak Ulayat, Alfret Yohanes Izak Bonai mengugat pembangunan monumen kasih, ( Mokas) yang baru saja diresmikan tanggal 5 Februari 2022 yang berada di Kampung Serui Laut ke Pengadilan Negeri Serui

Gugatan perdata tersebut tertuang dalam nomor perkara :1/Pdt.G/2022/PN Sru melalui kuasa hukum Ruben D.L Arebo ,SH. Dengan tergugat Pemerintah RI Cq Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen Cq Bupati Kepulauan Yapen.

Adapun hak Ulayat yang disengketakan menurut pihak penggugat adalah Ahli waris dan Tanah adat dengan luas 6.000 M2.

Sidang perdana yang digelar di Pengadilan Negeri Serui ,Senin (14/2/2022)pihak penggugat didampingi kuasa hukumnya menghadiri sidang yang dipimpin oleh majelis hakim Rony Bahari,SH turut dihadiri pihak pemerintah kabupaten kepulauan Yapen melalui biro Hukum.

Dalam proses sidang majelis hakim terlebih dahulu memeriksa kehadiran dari pihak penggugat dan tergugat selanjutnya dilakukan upaya mediasi sebagai langkah awal penyelesaian perkara perdata sesuai Peraturan Mahkamah Agung nomor :1 tahun 2016.

” Kami majelis hakim pemeriksa perkara wajib menempuh atau melakukan proses upaya mediasi terlebih dahulu sebelum memeriksa pokok perkara ” ucap Rony Bahari selaku juru bicara PN Serui.

Ia menyebutkan akibat tidak adanya mediator dari kedua bela pihak akhirnya majelis hakim menunjuk mediator dari hakim yang terdaftar di Pengadilan Negeri Serui yakni Sigit Hartono,SH.

” Tadi sudah dilaksanakan mediasi pertama yang menceritakan pokok persoalannya antara penggugat dan tergugat kemudian untuk agenda berikutnya penyerahan resume perkara , Tujuannya mediasi ini untuk mencapai kesepakatan perdamaian antara pihak agar didapat win-win solution ” ungkap Rony.

Lanjut ,Kata Rony apabila dalam mediasi tersebut tidak ditemukan kata damai atau gagal maka mediator wajib melaporkan hasil mediasi kepada majelis hakim pemeriksa perkara untuk dilanjutkan proses pemeriksaan perkara, Namun ketika mediasi itu berhasill ada kesepakatan perdamaian bisa dikuatkan dengan akta perdamaian oleh majelis hakim dan para pihak dapat mencabut perkara tersebut.

Sementara itu Kuasa hukum penggugat , Ruben Arebo menyampaikan terkait sengketa perdata yang diajukan ke Pengadilan Negeri Serui karena belum adanya kesepakatan surat pelepasan dari pemilik hak Ulayat kepada pihak pemerintah .

” Pemerintah sudah melangkahi itu, Sudah membangun monumen kasih tanpa seizin pemilik hak Ulayat ” katanya.

Arebo menegaskan apabila proses mediasi ini nantinya gagal maka pihaknya akan menuntut proses lanjut hingga ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

” Tentu ada pihak yang dirugikan dan tidak dihargai yang mereka dirugikan atas pengrusakan areal yang secara alami maupun adat telah dirusak oleh pemerintah sendiri ,dengan demikian ada konsekuensi hukumnya berupa ganti rugi yang layak” tandas Arebo. (Rich)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *