Bupati Jayapura Ajak Masyarakatnya Jaga Dan Lestarikan Pegunungan Cycloop

oleh -693 views
oleh
Pertemuan Bupati Jayapura dengan para tokoh adat, Paguyuban Nusantara membahas perlindungan Cagar alam Cycloop.( Foto. Ty)

Kilaspapua, Sentani- Dalam rangka melindungi cagar alam Gunung Cycloop, maka Pemerintah Kabupaten Jayapura bersama Tokoh-tokoh Adat, dan Paguyuban Nusantara menggelar pertemuan yang berlangsung di Helebhey Obhe, pondopo Kampung Sereh, Sentani Kabupaten Jayapura, Rabu kemarin.

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw menuturkan melindungi cagar alam Cycloop merupakan kewajian bersama. Karena dampak dan manfaatnya sangat terasa bagi setiap orang yang ada di seputaran Gunung Cycloop ini.

“Perlu kita pahami baik tentang Cycloop bahwa keberadaannya ini sangat bermanfaat sekali bagi kami, dimana manfaatnya itu salah satunya air bersih yang saat ini kami sedang nikmat. Untuk itulah, cagar alam Cycloop ini perlu kami lindungi dengan baik,” ucap Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw kepada awak media usai kegiatan.

Katanya, jika cagar alam ini ditata dan dilindungi secara baik, maka tentunya keakraban manusia dan alam itu bisa dapat terwujut. Tetapi kalau cagar alam ini tidak dilindungi baik maka tentunya tidak akan ada persahabatan yang baik antara manusia dan alam.

“Cycloop ini harus kita menjaganya dengan baik. Agar terwujut suatu keakraban, yang mana  cagar alam ini selalu terlindungi oleh manusia yang tinggal berdampingan dengannya. Tetapi kalau kita tidak menjaganya denga  baik maka, tentunya alam ini bisa marah juga dengan kita, dimana salah satunya musibah banjir bandang yang menimpa kita pada 16 Maret 2019 lalu itu. Oleh sebab itulah maka pertemuan hari ini bisa berlangsung,” ungkapnya.

Dirinya meminta, jangan lagi ada penebangan pohon yang terjadi di gunung Chycloop. Karena menurutnya akibat dari penebangan itulah maka, alam tidak bersahabat lagi dengan menusia. Sehingga alam marah, maka terjadi musibah bajir bandang pada 16 Maret,”pintanya.

Sementara itu, Ondofolo Kampung Sereh, Yanto Heluay mengatakan, inti dari pada pertemuan hari ini adalah sinergitas antara pihak pemerintah, adat, dan paguyuban dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di Papua terlebih khususnya di Kabupaten Jayapura.

“Untuk itulah, maka pertemuan kami kali ini membahas persoalan yang saat ini perlu disikapi dengan baik, yaitu perlindungan cagar alam Cycloop dari tangan-tangan yang jahat, yakni penebangan liar yang saat ini tengah terjadi,” pungkas Yanto.

Dikatakannya, perlu ada perlindungan khusus bagi cagar alam Cycloop. Karena jikalau tidak maka banjir yang terjadi pada 16 Maret lalu itu bisa terulang kembali. Sehingga menurutnya, keterlibatan semua pihak, ini merupakan kekuatan yang kuat untuk mengatasi persoalan cagar alam cycloop ini.

“Jadi dampak dari bencana bajir atau longsor di cagar alam Cycloop ini, pastinya akan menimpa kami yang berada dibawahnya, dan tentunya dampaknya juga akan bisa dirasakan oleh Kota Jayapura dan sekitarnya. Sehingga hal ini perlu ada kerjasama dari berbagai pihak untuk mengatasinya,” paparnya.

Yanto juga mengajak semu pihak bersatu menyelesaikan hal ini, yang mana harus ada tindakan yang nyata tentang pelarangan aktivitas penebagan liar yang terjadi di cagar alam Cycloop.

“Saya pikir hal ini suda menjadi tanggungjawab kita bersama. Karena jika kita mampu menyelesaikam masalah ini maka, secara tidak langsung kami telah melindungi masyarakat yang ada di Kabupate Jayapura dan Kota Jayapura untuk terhindar dari adanya bencana alam,” ungkapnya.(Ty)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *