Dirkursus Pemolisian Polda Papua, Pendekatan melalui budaya di Papua

oleh -637 views
oleh
Kapolda Papua berphoto bersama dengan penerima penghargaan pada kegiatan dirkursus pemolisian Polda Papua yang baru dilauncing disalah satu hotel di Kota Jayapura.(Foto. Humas Polda Papua)

Kilaspapua, Jayapura- Kegiatan Diskursus Pemolisian Polda Papua bertema “Melalui Diskursus Pemolisian Menuju Papua Yang Damai dan Sejahtera resmi dilauncing disalah satu hotel di Kota Jayapura, Selasa (15/2/2022).

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri. S.I.K kepada wartawan mengatakan, melalui dirkursus pemolisian maka kedepan pendekatan kepolisian yang dilakukan harus disesuaikan dengan budaya ditanah Papua.

“ Tadi saya sampaikan, kalau Pak Kapolri menggunakan Presisinya, Responsibilitas dan Penegakan hukum yang berkeadilan. Itu sebenarnya sudah ada tumbuh, dan masyarakat ingin cepat kita kerja nyata akan itu,” ucap Kapolda.

Lanjut Kapolda, tentunya masyarakat mau itu tumbuh dari budayanya untuk bagaimana dia (Masyarakat red) menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada ditengah –tengah lingkungannya.

“ Melalui dirkursus, kami kepolisian hanya memberikan visi misi supaya betul-betul itu bersinergis dengan kemauan masyarakat. Apalagi, masyarakat ini banyak pihak seperti, pemuda, masyarakat adat, tokoh agama, adat. Jadi, mereka semua itu akan dimainkan perannya sesuai kompetensi. Kalau, dia tokoh agama, maka tokoh agama begitu juga tokoh pendidikan dan seterusnya,” kata Kapolda.

Bila begitu maka, Kapolda menyebutkan, kini Polisi berada dibelakang sehingga dengan demikian semua program yang dibiayai oleh anggaran Polri akan digunakan untuk mengajak peran aktif dari semua stakeholder didaerah.

“ Harapannya semua stakeholder bisa membantu kepolisian untuk bagaimana melakukan pendekatan-pendekatan lain. Sudah bukan eranya lagi kami berada didepan dan kami mau mereka bekerja sehingga kami berada dibelakang. Kita dukung mereka dengan apa yang ada pada kegiatan operasi yang kita gelar,” sebutnya.

Kapolda mengungkapkan, Polda Papua akan menggelar  2 (dua) operasi khusus kepolisian yaitu Damai Cartenz 2022 (25 Januari 2022 s/d 25 Juni 2022) dan Rastra Samara Kasih (disingkat: Rasaka) Cartenz 2022 yang akan mulai beroperasi di awal Maret 2022 hingga akhir tahun 2022. Diksi “operasi kepolisian” merupakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan. Operasi Damai Cartenz merupakan transformasi dari Operasi Nemangkawi. Sementara Operasi Rasaka Cartenz dari Bahasa Sansekerta, yaitu “Rasaka (Rasta Samara Kasih) Cartenz”, secara harfiah Rastra: Bangsa, Samara: Penjaga, dan Kasih yang memiliki arti rasa memiliki dan menyayangi, bagaimana memberikan yang terbaik untuk orang lain. Sedangkan Cartenz adalah puncak gunung tertinggi di Indonesia yang berada di Papua,” ungkapnya.

Kapolda menegaskan, melalui dirkursus kami akan berusaha mengurangi kekerasan, tetapi kita bersama Pemerintah daerah akan mendorong bagaimana mewujudkan nyatakan kesejahteraan ditengah-tengah masyarakat yang tumbuh dari Pemimpin-pemimpin didaerahnya, sehingga Pemerintah daerah berada didepan untuk mengajak masyarakatnya menjalani kehidupan yang lebih baik,” tegas Kapolda.(Redaksi)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *