KST Kembali lakukan aksi teror, Seorang anggota TNI terkena tembakan

oleh -331 views
oleh
Praka Fermansyah saat menjalani penanganan medis akibat terkena tembakan dari KST di Bandara Aminggaru Ilaga, Distrik Omukia Kabupaten Puncak.(Foto. Pendam XVII/Cenderawasih)

Kilaspapua, Jayapura- Seorang anggota Satgas Lanud komando pasukan gerak cepat,(Kopasgat), Praka Fermansyah harus menjalani penanganan medis akibat terkena tembakan dibagian bahu kanan dari Kelompok Separatis Teroris,(KST) Papua di Bandara Aminggaru Ilaga, Distrik Omukia Kabupaten Puncak, Papua, Sabtu (19/2/2022) sekitar pukul 07.56 Wit.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, S.H., M.H menyebutkan, KST kembali berulah dengan melakukan aksi teror mengganggu keamanan warga dengan melakukan perampokan, pengacauan keamanan bahkan melakukan pembunuhan keji, sehingga label sebagai gerombolan kriminal teroris sangat pantas disematkan kepada KST di Papua.

“ Aksi teror yang dilakukan KST selalu menebar aksi teror kepada masyarakat dan menciptakan situasi Tanah Papua tidak kondusif,” katanya.

Kapendam mengungkapkan, Korban yang tertembak tersebut merupakan anak bangsa Indonesia asli Papua dari Suku Biak. Saat ini korban, Praka Fermansyah dalam kondisi Sadar dan sudah dievakuasi menuju Puskesmas Ilaga, Kabupaten Puncak dengan menggunakan Ambulance Milik Bandara Ilaga. Selanjutnya direncanakan Korban akan di evakuasi menggunakan Heli TNI AU menuju Bandara Mozes Kilangin Mimika,” tambahnya.

Kapendam menegaskan bahwa, gerombolan yang menembak aparat TNI sudah banyak melakukan aksi teror dan kekerasan.

“Aksi teror yang mereka lakukan sangat biadab, melanggar HAM,  tidak berperikemanusiaan, bahkan jelas tidak menginginkan pembangunan berjalan di Papua,” jelasnya.

Banyak fakta menunjukkan mereka adalah teroris, bahkan kerap menyebar berita Hoax dan merusak fasilitas umum. Kami mohon doanya agar aparat TNI ditembak KST segera pulih dan dapat bertugas kembali” ungkap Kapendam.

Maka itulah, Kapendam berharap agar aksi teror oleh KST segera dihentikan karena mengganggu jalannya roda pembangunan di Papua.

“Mari kita membangun Papua, menciptakan kedamaian, sehingga terwujud kesejahteraan masyarakat di Bumi Cenderawasih yang kita cintai bersama ini,” harap Kapendam.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *