Kilaspapua, Yapen – Sekelompak massa yang tergabung dalam spontanitas masyarakat peduli demokrasi Kabupaten Kepulauan Yapen menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRD dan kantor kejaksaan kepulauan Yapen, Senin (29/08/2022).
Aksi yang di ketuai Jhono Arampayai tersebut menyerukan 9 aspirasi diantaranya, terkait ijazah palsu Bupati Kepulauan Yapen Tonny Tesar dan pengangkatan sekda kepulauan Yapen yang dinilai bermasalah.
Jhono Arampayai mengatakan bahwa dalam aspirasi mereka meminta DPRD kabupaten Kepulauan Yapen segera membentuk pansus terkait kepemilikan SK Sekda yaitu Erni Tania yang ditanda tangani oleh Bupati Tonny Tesar.
“Tuntutannya jelas, kami membutuhkan rekomendasi dari gubernur yang jelas sehingga pelantikan itu tidak dibilang karnaval atau main main, maka kita mendesak DPRD Yapen untuk bentuk pansus 3 hari dari pemberian pernyataan tadi, jadi kami akan kembali hari jumat untuk mengecek pembentukan pansus itu,” tegas Jhono.
Lanjut, bahwa terkait tudingan Ijazah palsu yang di sematkan kepada Bupati Tonny Tesar bukan mengada ada, akan tetapi dugaan ijazah palsu tersebut sudah dua kali di laporkan ke pihak kepolisian yakni pada tahun 2017 ke Mabes Polri dan 2019 Ke Polda Papua, karena dari data yang mereka dapatkan beberapa Ijazah Tonny Tesar terdapat nama yang berbeda beda.
“Ijazah SD itu bukan ijazah hanya surat pengganti ijazah disitu ditulis T Tonny, di ijazah SMP Tonny T, di SMA Tonny T, nanti di Ijazah sarjananya di tulus Tonny Tesar, pertanyaannya sejak kapan Tonny Tesar mengubah nama di Pengadilan sehingga ada perubahan nama tiga kali berturut turut,” tandasnya.
Kemudian dia juga mengungkapkan perihal SK Bupati dan Wakil Bupati Yapen yang sudah lama dia persoalkan, bahkan terkait SK tersebut pernah ditanyakan oleh hakim di persidangan pengadilan Negeri Serui ketika Jhono di laporkan dalam kasus pencemaran nama baik.
Bahwa dalam sesi pertanyaan hakim itu ditanyakan pernakah Bupati melihat SK nya saat dilantik oleh gubernur Papua, yang dijawab tidak. Namun kata Jnono Bupati Tonny tesar
“Saat di pengadilan dia (Tonny Tesar -red) pernah di tanyakan terkait SK pelantikan dari Gubernur, pak hakim tanya apakah saudara korban pada saat dilantik pegangga SK tersebut?, baca tidak!, lihat tidak! maka beliau berafiliasi dibagian itu kalau mau tanyakan SK disini tanyakan saja langsung ke pak Gubernur,”
“Bahkan disitu dibilang ada peraturan menteri yang baru kalau seorang Bupati dilantik kalau mau cek SK nya cek aja di file Mendagri. Kita di era canggih sekarang masa seorang Bupati dikasi tinggal di Jakarta kalau mau perlu baru diambil,” bebernya.
Sementara itu saat menggelar aksi di kejaksaan Negeri Kepulauan Yapen beberapa perwakilan massa diterima langsung oleh kepala kejaksaan Yapen Hendry Marulitua bersama jajarannya di aula pertemuan kejaksaan.
Dalam pertemuan tersebut mereka kembali menyuarakan pernyataannya dan dilanjutkan penyerahan sejumlah dokumen terkait program bibit tuna baramudi di Kabuena, Monumen kasih di Serui Laut dan wisata Manabay yang sampai saat ini menurut mereka prosedur keuangan yang ada didalamnya terdapat penggunaan dana pemulihan nasional namun tidak berdampak terhadap ekonomi rakyat di kabupaten Kepulauan Yapen.
Menanggapi aspirasi dari masyarakat peduli demokasi tersebut kepala kejaksaan Hendry Marulitua memberikan penjelasan terkait beberapa persoalan yang di utarakan. Akan tetapi dia mengaku bahwa pihaknya tidak pernah menerima SPDP perihal laporan dugaan Ijazah palsu Bupati Tonny Tesar.
“Sesuai lokus deliktinya karna perkara ijazahnya di Yapen saya sudah periksa semua tidak ada SPDP yang kita terima, mungkin langsung ditanya aja ke pihak ke Polisian,” ucap Hendry.
Sebelumnya ditempat terpisah Ketua DPRD Yapen ,Yohanis G Raubaba didampingi sejumlah anggota dewan saat menerima aspirasi dari koordinator spontanitas peduli demokrasi Kabupaten Kepulauan Yapen menyampaikan akan membawa aspirasi yang telah diserahkan sesuai mekanisme di DPR untuk ditindak lanjuti dan hasilnya akan disampaikan secara lisan maupun tulisan.
“Kami akan tindak lanjuti aspirasi yang hari ini disampaikan hasilnya akan kami sampaikan kembali kepada saudara-saudara sekalian”ujar Yohanis. (Rich)