Kilaspapua, Yapen- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen menggelar pertemuan dengan sejumlah pemilik hak ulayat tanah membahas pembangunan fasilitas air bersih untuk Perusahaan Daerah Air Minum di Serui yang berlangsung di ruang rapat Sekda kepulauan Yapen ini dihadiri langsung oleh Bupati Kepulauan Yapen Tonny Tesar, asisten 2 bidang perekonomian, Gokman Simbolon, asisten 3 bidang administrasi umum, Erni Tania, Direktur PDAM Serui, Kabag tata pemerintahan serta Para pemilik hak ulayat, Selasa (1/9/2020).
Bupati Yapen, Tonny Tesar kepada KILASPAPUA.COM bahwa, sejumlah fasilitas air bersih ini telah direncanakan akan dibangun di tahun 2021 diantaranya fasilitas Penjernihan yang akan dibangun diatas ulayat milik keluarga kayame di daerah mantembu dan kemudin akan dibangun pula penampungan air raksasa atau resevoir di Dua lokasi, antara lain dibukit orai, ( keluarga Manderi ) dan diatas bukit newi (keluarga payawa)
“ Pertemuan kali ini juga membahas tentang harga dan pembayaran namun belum sepakat, yaitu tentang besaran harga dan ada juga yang menginginkan sistem kontrak. Aspirasi ini pun ditampung dan akan dibahas ditampung pun ditampung dan akan dibahas ditampung dan akan dibahas dengan ketentuan yang ada,”katanya.
Masih katanya, Kepada keluarga payawa di sekitar bukit Newi, Bupati Tonny menyampaikan ucapan terima kasih serta bersyukur karena keluarga telah sepakat dan mendukung program pemerintah sehingga pembangunan resevoir atau tempat penampungan air raksasa di newi yang akan di usulkan untuk dikerjakan lebih dulu. Sedangkan yang lain akan ditunda sampai ada kata kesepakatan antar dua belah pihak
” Kami bersyukur sebagai pemerintah karena pekerjaan ini bisa kami laksanakan atas dukungan dari masyarakat, terutama keluarga pemilik hak ulayat, luar biasa memberikan respon yang baik dan kami menghargainya,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Serui, Ahmad Setiawan mengungkapkan, pertemuan ini dihadiri langsung oleh 3 pemilik hak ulayat. Dimana, akan ada 2 tempat untuk resevoir yang akan dibangung diatas gunung , hal ini guna menekan operasional PDAM sendiri. hingga kini, PDAM serui sendiri masih belum maksimal dalam memberikan pelayanan secara dibeberapa titik karena tekanan air yang rendah, seperti di daerah kepala dua dan kampung turu. sehingga pemerintah daerah telah berusaha untuk mencari tempat dengan ketinggian 300 KM diatas permukaan air laut di daerah Manaiwon mantembu,” ungkapnya.(Andre)