Menyikapi aksi terorisme, Forum kerukunan umat beragama Papua serukan 4 point deklarasi damai dari tanah Papua   

oleh -623 views
oleh
FKUB Papua, tokoh adat, Polisi dan TNI saat serentak mendeklarasikan damai dari tanah Papua.

Kilaspapua, Sentani- Forum kerukunan umat beragama,(FKUB) Provinsi Papua bersama seluruh komponen masyarakat Papua menyatakan sikap atas tragedi serangan terorisme bom bunuh diri di Gereja Katedral Makasar dan aksi penyerangan di Mabes Polri bahwa,  1. kami mengutuk keras dan mengecam setiap aksi terorisme bom bunuh diri tersebut, 2. kami menghimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di Provinsi Papua untuk tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya kepada aparat kepolisian, 3. Kami bertekad menjadi yang terdepan dan bersama segenap komponen bangsa untuk terus merawat kerukunan umat beragama demi tetap tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa , 4. Kami mengajak seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di Provinsi Papua untuk menolak segala bentuk eksploitasi isu sara, intoleransi, radikalisme dan terorisme. FKUB Provinsi Papua dan segenap komponen bangsa , salam kerukunan. Rukun, Rukun, Rukun. Inilah 4 point deklarasi damai dari Tanah Papua dalam menyikapi aksi terorisme di Indonesia.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia,(MUI) Provinsi Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage menyebutkan bahwa, kita mengutuk keras tragedi bom bunuh diri didepan gereja Katedral.

“ Kejadian ini termasuk perilaku biadab yang sangat menciderai persatuan dan kesatuan umat beragama di Indonesia. Oleh karena itu, kami tidak mengharapkan sekte-sekte itu menyebar ke Tanah Papua,” sebutnya kepada wartawan usai mendeklasi damai dari tanah Papua, Sabtu (3/4/2021).

Lanjutnya, Ia juga mengajak seluruh umat agar tak terprovokasi dengan kejadian-kejadian yang terjadi di Makasar dan Mabes Polri. Kita mesti menahan diri dan menjaga keluarga, lingkungan, bangsa agar tak terjangkit virus radikalisme yang sangat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kedepan.

“ Negara juga harus hadir ditengah-tengah masyarakat bahkan selektif terhadap aliran atau paham yang masuk ke Indonesia agar tidak menjadi benih-benih terorisme,” ujarnya.

Sementara itu, Ondofolo kampung Sereh, Yanto Eluay mengatakan, mengutuk dengan tegas aksi tragedi bom bunuh diri didepan gereja Katedral Makasar yang dilakukan terorisme dan gerakan radikalisme.

“ Kami berharap hal-hal itu tak terjadi ditanah Papua sebab kami terus menjaga toleransi diatas tanah Papua untuk semua agama yang ada ditanah Papua,” katanya.

Hal sama dikatakan, Ketua FKUB Provinsi Papua, Pdt. Lipius Biniluk mengungkapkan, terima kasih kepada pihak Kepolisian sebab ketika terjadi terorisme didepan gereja Katedral Makasar langsung diungkap otak pelakunya.

“ Prestasi itu luar biasa. Bahkan, dengan cepat melumpuhkan seorang wanita di Mabes Polri. Saya percaya kemampuan TNI/Polri dalam menangani terorisme,” katanya.

Terakhir disampaikan, Wakapolda Papua, Brigjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, S.IK, M.Si mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan dan keluarganya artinya, kita harus peduli terhadap lingkungan bahkan sesama.

“ Peduli setidaknya tahu siapa saja yang tinggal dikompleknya termasuk dikanan- dan kirinya, sehingga pada saat muncul kecurigaan mudah diantisipasi dengan cepat. Makanya, kita sudah harus menjadi polisi bagi diri sendiri,” ajaknya.(Redaksi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *