Kilaspapua, Jayapura- Konflik di Kabupaten Intan Jaya, mendorong Pemerintah Provinsi Papua sebagai perwakilan Pemerintah Pusat berinisiatif terjun langsung di lokasi terdampak.
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE, MM dalam press realease telah menginstruksikan SKPD terkait, untuk segera mengambil langkah sesuai bidang tugasnya, memberikan solusi kemanusiaan di daerah tersebut, sehingga masyarakat yang secara langsung mengalami kondisi tersebut, tidak merasa sendiri. Pemerintah akan terus hadir memberi semangat dan membantu agar kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan normal kembali,” ucapnya, Kamis (4/3/2021).
Menindaklanjuti Instruksi Wakil Gubernur tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Papua sebagai instansi teknis yang membantu Gubenur dan Wakil Gubernur Papua telah mengirim tim kesehatan ke beberapa lokasi yang terdampak konflik.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dr. Robby Kayame, SKM, M.Kes mengatakan, akibat konflik di Kabupaten Intan Jaya, masyarakat mengungsi ke beberapa kabupaten sekitarnya seperti Nabire, Timika dan Sugapa. Masyarakat mengalami trauma psikis dan fisik serta kelaparan (kurang gizi) khususnya bagi bayi dan balita.
“ Untuk itulah, kami mengirim tim pemulihan dan tim medis ke titik- titik pengungsian pada tanggal 3 Maret 2021. Selama disana, tim akan membantu masyarakat untuk segara pulih dari kondisi yang di alami,” ujarnya.
Disamping itu, kami juga mengirimkan bantuan obatan dan makanan tambahan antara lain, pengobatan dan perawatan, pemulihan mental, perbaikan gizi masyarakat, pemberian makanan gizi pada bayi dan balita, pelatihan vaksinator. dan pemberian vaksin Covid- 19, Sosialisasi pada masyarakat,” katanya.
Masih katanya, kegiatan sejenis juga telah lebih dulu dilakukan oleh Dinas Sosial, Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua, Dr. Ribka Haluk, S. Sos, MM selaku kepala Dinas mengatakan, penanganan sosial di Kabupaten Intan Jaya sudah beberapa waktu lalu dimulai yaitu dengan melakukan koordinasi intens bersama Pemda setempat namun penanganan secara langsung dilakukan pada beberapa waktu terakhir ini dengan pengiriman bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Papua sebanyak 2 kontainer yang dikirim melalui Pelabuhan di Nabire yang teridiri dari Beras = 120 Ton; Mie Instan=12.000 Bungkus (300 Karton); Gula Pasir = 1.000 Kg (20 zak); Minyak Goreng = 1.000 buah ( 42 Krton); Ikan Kaleng = 1.000 Kaleng (20 Karton); Velbet = 30 Unit; Family Y. Kit = 50 Paket; Food Ware = 50 Paket; Selimut Woll = 80 Potong; Kasur =100 Lembar; Peralatan Dapur Keluarga = 126 Paket; Perlengkapan dan kebersihan kelompok rentan (anak) = 357 Paket, Perlengkapan dan kebersihan kelompok rentan (Lansia) = 320 Paket; Perlengkapan dan kebersihan kelompok rentan (berkebutuhan khusus) = 320 Paket; serta ada tambahan khusus sebagaimana arahan Wakil Gubernur adalah Garam dan Handuk.
Ribka menegaskan saat ini pengungsi yang ada di Nabire kebanyakan berasal dari daerah ibukota Kabupaten (Sugapa) tersebar pada 17 titik di Kabupaten Nabire serta beberapa lokasi di Kabupaten Timika, namun untuk masyarakat yang ada di distrik atau area di luar ibukota Kabupaten masih banyak dan tentunya karena roda perekonomian tidak maksimal, warganya juga banyak membutuhkan dukungan / bantuan, untuk ini tetap dilakukan koordinasi baik dengan Pemerintah ataupun tokoh-tokoh gereja setempat sehingga dapat dicarikan solusi yang terbaik bagi masyarakat.
“ Masalah sosial yang berkepanjangan pada masa pandemi saat ini membutuhkan energi yang sangat besar namun dengan semangat kerbersamaan dengan semua steakholder terkait, Pemerintah Provinsi Papua berharap masalah-masalah sosial di Kabupten Intan Jaya dapat segera terselesaikan, sehingga program–program untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan masyarakat menghadapi Pandemi Covid-19 di Papua khususnya di Kabupaten Intan Jaya dapat berjalan maksimal, dan juga berharap hal serupa tidak terjadi di tempat lainnya sehingga masyarakat Papua bisa tetap sehat, kuat untuk mewujudkan Papua bangkit Mandiri, Sejahtera yang Berkeadilan,” tutupnya.