Kilaspapua, Yapen- Terkait telah dibubarkannya, gugus tugas Covid-19 oleh Presiden RI, Jokowi,yang kini diganti menjadi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang berada dibawah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mendapat tanggapi dari Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen, Tonny Tesar, S.Sos.
Menurutnya, setelah dibubarkan maka kita di Tingkat Kabupaten tinggal menunggu dari Provinsi seperti apa. Apapun hasilnya, kita Kabupaten ikut menyesuaikan dengan membuat Satuan Tugas,(Satgas) Penanganan Covid- 19 yang bertugas untuk menjaga situasi agar Covid-19 terkendali, Selain juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor ekonomi dan kegiatan investasi lainnya di setiap daerah serta membangun tingkat ekonomi nasional.
“ hadirnya peraturan Presiden itu, tentunya membuat Pemerintah menyakini bahwa, Penanganan Pengendalian dan juga Pencegahan Pandemi Virus Covid- 19 saat ini sudah menunjukkan prestasi atau ke arah yang cepat dan lebih baik, sehingga Pemerintah ingin bahwa semua sektor yang terdampak baik dari segi sosial, ekonomi, budaya, agama yang berdampak sejak Covid- 19 itu sudah mulai dengan pergerakan yang lebih baik, lebih maju lagi, agar kita semua menuju ke kehidupan yang normal,”katanya saat rapat Evaluasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 di Gedung Silaspapare, Selasa ( 21/07/2020)
Masih kata Bupati, meminta kepada dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Yapen untuk melakukan koordinasi sebelum kegiatan tatap muka sekolah kembali dibuka .
“Segera melakukan pendataan sekolah di Sekitar Kota Serui, dengan memastikan fasilitas pencuci tangan, alat scan suhu tubuh, dan melaporkan kembali ke Bupati sebelum di putuskan harus buka,” katanya.
Lanjutnya, sekolah harus segera dibuka karena posisi Yapen saat ini berada di posisi zona Kuning.
Selain itu, pada rapat evaluasi kali ini juga diundang tokoh tokoh agama baik dari umat Kristen maupun umat muslim serta dari FKUB Kabupaten Kepulauan Yapen. Hal ini berguna untuk membahas tata cara, pemulasaraan orang meninggal karena covid.
” Kami mengundang tokoh-tokoh agama baik umat Kristen maupun umat muslim untuk hadir serta memberitahukan protokol yang harus dilaksanakan dalam melaksanakan pemulasaraan orang meninggal karena positif covid 19.” Ujarnya.(Andre)