Kilaspapua, Keerom- Kantor Bupati Keerom kembali didemo oleh sekelompok orang dari berbagai kalangan dan latar belakang. Mereka melakukan aksi demo tak lain menuntun dibayarnya kinerja triwulan II, pembayaran insentif nakes, pembayaran insentif Covid baagi para medis, pengumuman hasil tes CPNS, K-2, dan lainnya, Senin (31/8/2020). Guna meluangkan aksinya, mereka nekat menutup beberapa kantor dinas dan badan dengan beberapa dengan rit karang timbun yang diletakan di beberapa depan pintu pagar dinas, diantaranya, Kantor Bupati Keerom, Kantor DPRD Keerom, Kantor Bappeda, Kantor LPSE dan Kantor BKAD Keerom. Karang timbun tersebut bahkan telah nampak di lokasi sejak pagi dinihari.
Dari pantauan dilokasi, para pendemo sempat bersitegang dengan polisi yang berusaha membersihkan jalan dari karang timbun. Bahkan polisi sempat menyiagakan beberapa kompi Dalmas dan bahkan menyiagakan water canon. Namun akhirnya langkah persuasif dari Polres Keerom bisa diterima pendemo dan karang disingkirkan, sehingga aktivitas kantor bisa berjalan kembali.
Tampak diantara pendemo, Iyan, Panji, Johan, Nelci, Lauren, dll. Sayangnya dari, Pemkab Keerom tak nampak pihak yang dituju kecuali Sekda Keerom, Drs. Blasius W. Sejati, MM, yang menemui pendemo siang hari setelah menyelesaikan agenda dengan Kesbangpol Keerom.
Dihadapan pendemo, Sekda Keerom, Drs. Blasius W. Sejati, MM mengatakan, saat ini Bupati Keerom sedang ada urusan keluar daerah, sementara kepala BKD juga sedang ke Jakarta untuk urusan kepegawaian, katanya.
“ Sementara untuk pejabat lain, tadi pagi saya sudah minta Asisten III (Irwan, yang juga Kadinas Perhubungan) untuk menerima aspirasi kalian, dia sudah jawab oke tapi kok tidak datang. Sementara Kadinas Kesehatan dan pejabat lain saya telp tak ada HP yang aktif, maka saya sendiri yang menerima aspirasi ini, setelah kegiatan di kesbangpol tadi selesai,’’ujarnya.
Sementara itu, dari kalangan pendemo tetap mempertanyakan kehadiran Bupati Keerom. Akhirnya dilakukan pertemuan yang dilakukan di ruang rapat Bupati Keerom. Namun tetap tak ditemukan jalan keluar, sehingga para pendemo memutuskan tetap bertahan di Kantor Bupati Keerom.
‘’Kami akan bertahan di kantor Bupati sampai ada jawaban atas tuntutan kami, malam ini kami akan bermalam di kantor Bupati. Kami juga meminta kalau tuntutan kami tak dipenuhi, Bupati Keerom tak boleh mendaftar lagi sebagai calon pada Pilkada Keerom, karena kami nilai tidak layak memimpin Keerom,’’tegasnya.(Redaksi)