Menghitung Waktu, Menanti Rumah Yang Dijanjikan Pemerintah

oleh -833 views
Mamak Claudina Monim saat diwawancarai wartawan

Kejadian banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jayapura pada tanggal 16 Maret 2019 silam tentunya masih berbekas bagi pengungsi yang saat ini masih bertahan di salah satu posko pengungsian di Aula SKB Kemiri,Sentani. Dimana, harta berupa rumah dan lainnya hilang seketika. Kini para pengungsi menaruh harapan besar bagi Pemerintah, menanti rumah yang dijanjikan segera ditempati.

Oleh :Tumbur Gultom
Jumat siang kemarin (17/1/2020) posko pengungsian di Aula SKB Kemiri terlihat tidak seramai pada waktu terjadinya banjir bandang tahun lalu. Walaupun itu, Aula SKB Kemiri masih dipenuhi pengungsi dari segala sudut ruangan. Yang kini dijadikan sebagai tempat tinggal atau tempat berteduh dari hujan dan panas.

Sementara dibagian luar, anak-anak pengungsi bermain dengan riang dan tanpa beban namun terbersit dipikiran segera memiliki tempat tinggal yang dijanjikan Pemerintah.

Salah seorang Mamak sedang melakukan aktivitasnya di Posko pengungsian Aula SKB Kemiri, Sentani.

Disisi bagian dalam ruangan juga tampak terlihat sesosok pemuda yang sedang melepaskan kepenatannya dengan tidur siang sejenak. Dia

tidak tahu bahwa, kami melihat dan mengamatinya selama dia tidur sebab dia mengira bahwa dia sedang tidur dirumahnya sendiri.
Kepada wartawan Mamak Claudina Monim mengaku bertahan di Posko pengungsian sebab memang rumahnya sudah tidak ada lagi atau rata dengan tanah namun sebagian sudah ada yang pulang sendiri sebab telah diperbaiki.

Lokasi perumahan yang diperuntukan bagi pengungsi banjir bandang terletak di Kemiri belakang Kantor Bupati Jayapura.

Keinginan kami terbesar agar kami bisa kembali kerumah sendiri secepatnya sehingga kami bertanya dalam hati sampai kapan kami akan tinggal di Posko pengungsian ?. Kami berharap agar kami tidak terlalu lama tinggal di Pengungsian sebab kami memiliki niat untuk tinggal dirumah sendiri yang di Janjikan oleh Pemerintah. Waktu yang lama sempat membuat kami untuk kembali kerumah yang dulu. Rumah yang dibangun seperti pondok juga bisa kami tempati dan jadikan sebagai tempat tinggal ketimbang kami cukup lama menempati posko pengungsian di Aula SKB Kemiri,”tuturnya.

Selama di Pengungsian, memang tak dipungkiri kami diperhatikan dalam hal bahan makanan termasuk air yang diberikan setiap waktu sehingga kami tidak mengalami kesulitan namun itu harapan kami saat ini menanti rumah yang dijanjikan Pemerintah,”tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *