Kilaspapua, Yapen- Meningkatnya kasus TB dengan Resisten Obat,(RO) di Kepulauan Yapen , menjadi perhatian serius dari, Dinas Kesehatan,(Dinkes) Kepulauan Yapen .
Kadis kesehatan Kepulauan Yapen, Karolus Tanawani, SKM, MPH saat ditemui kilaspapua.com disela kegiatan nya menjelaskan bahwa, jumlah kasus TB RO di serui hingga Maret 2020 terbilang cukup tinggi. Hal ini, disebabkan karena pasien TB tidak teratur dalam mengkonsumsi obat program tersebut.
“ Putusnya mengkonsumsi obat program pada penderita TB ini dapat menyebabkan sang penderita mengalami resisten obat, sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan jiwanya sendiri,” ucapnya,selasa (10/3/2020).
Tercatat, sambungnya 20 kasus pasien TB RO yang ditemukan dan itu tersebar di Kepulauan Yapen. Tentunya, itu sangat berbahaya ketika kita jumpai dia di pasar, kita ngomong dengan dia jarak 5 meter saja sudah bisa terkena. Sebab itu maka kita harus waspada,”ajaknya.
Menurutnya,selama ini dinas kesehatan Kepulauan Yapen telah melakukan pencegahan dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dimana telah mendatangkan sebuah alat pendeteksi dini berupa, TB RO. Alat itu di fungsikan pada RSUD Serui dan setiap pasien dengan indikasi TB akan langsung diperiksa menggunakan alat tersebut .
Makanya diharapkan, melalui alat itu dapat mengukur prevalensi jumlah pasien TB RO di Kepulauan Yapen sebab bila dibiarkan maka bisa menimbulkan penyakit yang lebih berbahaya dari virus Corona,” harapnya.
Untuk mencegah penyebaran TB RO sendiri, Kadis kesehatan kepulauan Yapen menghimbau agar masyarakat menggunakan masker ketika bertemu dengan pasien yang terindikasi TB, Selain itu asupan gizi ke dalam tubuh juga diperhatikan dan menghindari minuman beralkohol dan Rokok. Selain itu bagi pasien yang telah melakukan pengobatan program TB namun terputus justru akan membahayakan nyawa pasien tersebut,” ujarnya.
Soal ciri-ciri positif TB RO, Dia menerangkan, dapat dibedakan melalui ciri-ciri fisik tubuh, dimana tubuh pasien tersebut cenderung kurus serta di ikuti batuk kering.Biasanya ketika, seseorang di indikasi mengidap TB maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan HIV dan itu dilakukan pemeriksaannya di Rumah Sakit Umum, Serui tetapi maka akan lebih dulu dilakukan terapi dan perbaikan gizi guna mempertahankan daya tahan tubuhnya,” tutupnya.(Andre)