Kilaspapua, Sentani- Yayasan Pendidikan Pengembangan dan Kesehatan Papua menggelar kegiatan rapat koordinasi dan bimbingan teknis dengan menggandeng Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil(Disdukcapil ) dan Dinas Kesehatan disalah satu hotel di Kota Sentani, Senin (29/1/2024).
Sigit Wicaksono , Program Officer YP2KP ( Yayasan Pendidikan Pengembangan dan Kesehatan Papua) kepada wartawan mengatakan, kegiatan ini kali ke-3 dengan maksud data Kartu Identitas Anak,(KAI) singkron dengan data puskesmas terlebih dalam cakupan aplikasi ASI.
“ Pada awalnya seperti itu hingga akhirnya tercetus program progress Papua. Didalamnya Dukcapil dan dinas kesehatan terintegrasi ,” katanya.
Apalagi, lanjutnya ditemukan adanya ketimpangan data, salah satunya cakupan imuninisasi tak ada ditemukan KAI. Disisi lain, ternyata KAI ada dan itu diangka 0-1 tahun yang hanya berjumlah 34 % sedangkan di dinas kesehatan terdapat 800 anak hanya kurang lebih 52 anak yang memiliki KAI. Tidak sinkronisasi data itu, sehingga kegiatan ini dilaksanakan ,” ujarnya.
Untuk kegiatan ke- III ini, Ia menjelaskan, bagaimana melakukan alur-alur proses akta kelahiran langsung di Puskesmas, tidak perlu lagi masyarakat datang ke kantor Dukcapil.
“ Bisa datang ke puskesmas diarea itu membuat akta kelahiran. Harapan puskesmas yang ikut kegiatan ini seperti, puskemas Sentani, Sentani Timur, Barat, Waibhu dan Puskesmas Nimbokrang bisa melakukan hal tersebut setelah kegiatan ini selesai ,” jelasnya.
Kepala dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,(Disdukcapil) Kabupaten Jayapura, Herald J. Berhitu mengungkapkan, Jika sebelumnya difokuskan ke Sitanduk rusa,( Sistem Terintegrasi Pelayanan Adminduk Dengan Rumah Sakit ) maka sekarang dikembangkan ke puskesmas sebab orang yang melahirkan bukan hanya dirumah sakit tetapi di puskesmas juga ada.
“ Tahun ini kita fokuskan ke puskesmas sehingga bayi-bayi yang lahir bisa terintegrasi dalam pembuat NIK, akta kelahiran, indentitas anak dan kartu keluarga. Ini sebenarnya intinya ,” ungkapnya.(Redaksi)