Kilaspapua, Sentani- Warga Kampung Dosay Distrik Sentani Barat berharap Pemda Kabupaten Jayapura melakukan normalisasi kali Dansari. Hal itu penting sebab saat ini telah memasuki musim hujan.
“ Kita tak dapat tinggal tenang disaat hujan deras, diliputi kekuatiran terjadinya banjir dan meluapnya air dari kali Dansari ke pemukiman rumah. Kampung dosay kini sangat rawan sebab melebarnya kali Dansari ,” kata Albertus Waicang kepada media ini belum lama ini.
Albertus mengungkapkan, Melebarnya kali Dansari disebabkan peristiwa yang pernah terjadi dan sangat memilukan di seantero Kota dan Kabupaten Jayapura yakni banjir bandang 16 Maret 2019. Kampung Dosay salah satunya terkena musibah itu, makanya sejak peristiwa itu warga kampung Dosay sangat kuatir karena bibir kali Dansari sudah sangat dekat dengan rumah warga.
“ Sebagian besar warga tak ada pilihan lain disaat terjadi hujan deras, sebagai dari mereka harus mengungsi menyelamatkan diri dan beberapa barang yang dianggap penting ,” ungkapnya.
Albertus, salah satu warga yang rumahnya sekitar 10 meter dari bibir kali menceritakan disaat hujan deras Ia bersama keluarga dan beberapa warga disekitar bantaran kali sudah pasti sangat kuatir, sehingga mereka terus berjaga-jaga memastikan kondisi air banjir yang turun kencang dari pegunungan cagar alam cycloop tidak masuk pemukiman dan merusak segalanya.
” Kalau saat hujan deras kita tidak bisa tidur, takut, karena air banjir yang turun itu sangat kencang, bunyinya saja kita takut skali, bunyi batu – batu dan batang – batang pohon yang hanyut itu, makanya kita jaga – jaga pantau dari jauh ,” ucapnya.

Maka itulah, Albertus berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah, bagaimana supaya kali itu dinormalisasi, mungkin ditaluk atau dipasangkan bronjong, sehingga apabila nanti banjir airnya bisa ikut arah atau jalurnya, tidak lagi menuju ke rumah warga yang sudah semakin dekat dengan bibir kali ,” harapnya.
Ketua RT 1/RW 1 Kampung Doosay, Melkior Done mengatakan, kondisi kali saat ini memang sudah sangat mengkawatirkan bahkan sudah melebar, jika hujan deras banjir lagi bisa saja masuk ke pemukiman warga, karena permukaan kali sudah dangkal dan bibir kali sudah sangat dekat dengan rumah – rumah warga ,sehingga dia selalu memonitor kondisi kali disaat hujan deras, untuk menginformasikan kepada warga sekitar yang selalu berjaga – jaga atau waspada terhadap banjir ,” imbuhnya.
Selain itu, Marthinus Done yang juga salah satu tokoh adat dari kampung dosay juga sangat menghawatirkan kondisi masyarakat yang selalu waspada disaat hujan deras, Ia berharap apa yang dialami oleh warga kampung dosay bisa ada perhatian serius dari pemerintah, apalagi mereka ini juga sebenarnya korban banjir bandang tahun 2019, yang tidak diperhatikan kondisi melebarnya kali oleh pemerintah, dalam hal normalisasi.
“ Kepada pemerintah daerah entah Kabupaten ataupun Provinsi diharapkan untuk dapat mendengar aspirasi masyarakat ini dan dapat segera ditindaklanjuti, agar warga kampung Dosay tidak lagi kuatir dan mengungsi disaat hujan deras ,” tutupnya.(Vicky Done)