Pembangunan Tongkonan IKT Kabupaten Jayapura Dimulai

oleh -768 views
Ketua IKT Kabupaten Jayapura saat menandatangani pelepasan tanah adat dari pemilik hak ulayat kepada IKT sebagai tanda pembangunan tongkonan.

Kilaspapua, Sentani – Pembangunan gedung tongkonan kerukunan Ikatan Keluarga Toraja,(IKT) di Kabupaten Jayapura yang berada di doyo lama, distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (29/1/2025) dimulai. Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama.

Ketua Ikatan Keluarga Toraja,(IKT) Kabupaten Jayapura, Jhoni Lumbaa kepada wartawan mengatakan, Ratusan warga IKT dari wilayah 1 hingga VIII di Kabupaten Jayapura menghadirinya. Sebelum pembangunan, lebih dilakukan prosesi pelepasan tanah adat dari pemilik hak ulayat kepada IKT Kabupaten Jayapura setelah itu dilanjutkan lepas sambut yang dikemas dalam bentuk ibadah syukur tahun baru ,” katanya.

Jhoni mengungkapkan, tongkonan ini merupakan penantian dari warga IKT Kabupaten Jayapura yang sudah sekian lama ingin dibangun.

“ Sebagai Kabupaten tertua, telah melahirkan beberapa Kabupaten dengan disertai berdirinya gedung tongkonan dimasing-masing Kabupaten tersebut ,” ungkapnya.

Maka itulah diharapkan kepada warga IKT agar peletakan batu pertama ini berlanjut secara terus menerus.

“ Peletakan batu pertama ini jangan hanya pertama tetapi ada keberlanjutan pembangunannya. Mulai dari pondasi hingga berdirinya bangunan apalagi tongkonan ini nantinya akan dipakai oleh seluruh warga IKT dan bermanfaat juga bagi masyarakat sekitar ,” harapnya.

Makna filosofi tongkonan, lanjut Jhoni adalah rumah adat bagi kita semua. Dimana, jika ada kesalahan pahaman didalam kekeluargaan atau hal-hal yang bisa dibicarakan secara kekeluargaan bisa diselesaikan didalam rumah adat dengan penuh sukacita ,” ujarnya.

Masterplan pembangunan

Jhoni membeberkan, luas tanah yang digunakan 1 hektar dengan komposisi bangunan terdiri dari tahap utama gedung serbaguna dengan kapasitas daya tampung sekitar 650 orang sedangkan tahap ke-2 pembangunan rumah adat disertai alang-alang atau lumbung.

“ Jadi rumah adat bersamaan dengan lumbung namun gedung serbaguna lebih duluan dibangun agar bisa dipakai sekaligus bisa memberi manfaat dalam hal pencarian dana membangun rumah adat ditahap ke-2 ,” bebernya.

Sementara, mewakili adat, Orgenes Kaway berharap keberadaan tongkonan ini bisa memberikan dampak bagi masyarakat sekitar di Kabupaten Jayapura,” harapnya. (Redaksi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *