Penantian 2 Tahun, Ini Kisah Kepala Kampung Asei Besar Hingga Mendapatkan Bantuan Speedboat Dari Pemerintah

oleh -1,111 views
Kepala kampung Asei Besar saat mendampingi BUMK menerima bantuan speedboat dari Pj Bupati Jayapura.

Kilaspapua, Sentani- Kepala kampung Asei Besar, Antoneta Ohee menceritakan kisah singkatnya bisa mendapatkan speedboat tersebut. Berawal saat memasukkan proposal tahun 2021 untuk minta bantuan speedboat ke Kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi Republik melalui Dinas Perhubungan,(Dishub) Kabupaten Jayapura hingga akhirnya terjawab ditahun 2023.

Antoneta menuturkan, waktu itu Kabid perhubungan Kabupaten Jayapura yang lama bertepatan mengikuti kegiatan di Kementerian menghubungi saya minta disiapkan proposal permintaan speedboat kemudian dikirimkan. Beberapa hari kemudian saya mendapatkan informasi akan mendapatkan dua speedboat sebab hanya proposal ibu saja yang diverifikasi masuk dari Kabupaten Jayapura.

“ Jadi bergumul juga sebab saya sering tanya kepada mereka,(Dishub red). Itukan proposal sudah disetujui Kementerian terus mana speednya ? ,” tanya Antoneta.

Antoneta mengungkapkan setelah penantian  2 tahun akhirnya ditahun 2023 speedboat terjawab. Terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui dinas perhubungan yang telah ikut membantu proposal permintaan speed ke kementerian ,” ungkapnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo menyerahkan 2 unit bantuan transportasi pedesaan speedboat kepada Badan Usaha Milik Kampung,(BUMK) Kampung Ayapo dan Asei Besar Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura di kantor  dermaga Khalkote , Kampung Harapan, Selasa (27/9/2023).

Triwarno Purnomo mengatakan, 2 speed yang diserahkan itu bersumber dari dana DAK,(Dana Alokasi Khusus) 2023 yang nanti dikelola oleh BUMK.

“ Diharapkan kepada Kepala Kampung Ayapo dan Asei Besar  bersama BUMK memanfaatkan speed dengan baik. Setidaknya juga harus diatur dengan baik dalam hal kapan dimanfaatkan mengantar anak sekolah, mengantar distribusi barang sehingga dapat meningkatkan ekonomi bagi 2 kampung yang menerima speed ,” katanya.

Kadishub Kabupaten Jayapura, Alfons Awoitauw menjelaskan, 2 speedboat itu masing-masing berkekuatan 7 GT dengan kapasitas penumpang berjumlah 25 orang. Skema perawatan berada di BUMK dan itu tak bisa dilakukan oleh Pemerintah mengingat sumber dananya dari DAK 2023 kecuali ada peraturan daerah tersendiri.

“ Selama ini kita ikuti peraturan Kementerian pedesaan sehingga segala hal yang melekat di BUMK termasuk didalamnya perawatan ,” jelasnya.(Redaksi)

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *