Kilaspapua, Sentani – Kepala dinas sosial,(Kadinsos) Kabupaten Jayapura, Korri Simbolon minta kepada 10 peserta pelatihan operator komputer muda penyandang disabilitas dan anak terlantar agar terus latihan.
“ Latihan berulang-ulang. Kalau ada Laptop atau komputer diminta agar latihan berulang-ulang sebab ilmu tentang komputer, jika tidak dilatih berulang-ulang bisa bisa lupa ,” pinta Korri dalam sambutannya pada penutupan pelatihan operator komputer muda kepada penyandang disabilitas dan anak terlantar yang berjumlah 10 Orang Asli Papua,(OAP) diaula dinsos Kabupaten Jayapura, Selasa (28/10/2025).
Soal peluang kerja, Korri mengungkapkan, telah berkoordinasi dengan Dinas Ketenagaan kerja dan Transmigrasi,(Disnakertrans) Kabupaten Jayapura.
“ Sebelumnya, saya sudah sampaikan kepada sekretaris disnakertrans bila ada kesempatan/peluang lowongan pekerjaan agar diberikan kesempatan kepada 10 OAP yang telah mengikuti pelatihan ini ,” ungkap Korri.
Selain itu, Korri menyebutkan, pihaknya akan mengirimkan 10 nama peserta pelatihan ini kepada disnakertrans Kabupaten Jayapura. Isi suratnya, jika ada lowongan pekerjaan agar peserta pelatihan yang telah mahir dapat dipertimbangkan untuk diterima.
“ Kami dari dinas mengharapkan dan tetap berusaha supaya ilmu yang didapatkan peserta yang mengikuti pelatihan selama 2 minggu bisa diterapkan didunia pekerjaan. Jadi, kami tidak memberikan pelatihan kemudian selesai begitu saja sehingga tidak ada hasil apa-apa. Harapannya, melalui pelatihan ini peserta bisa mendapatkan pekerjaan,” sebutnya.
Peserta Kini Memiliki Skill tentang Komputer
“ Jika ada kesempatan mendapatkan pekerjaan, tentu sudah ada modal atau keterampilan dalam hal komputer, mengingat dizaman sekarang masa IT dalam arti, orang yang tidak mengetahui komputer akan kesulitan mendapatkan pekerjaan ,” katanya.
Sebelumnya, Dinas sosial,(Dinsos) Kabupaten Jayapura memberikan pelatihan operator komputer muda kepada penyandang disabilitas dan anak terlantar yang berjumlah 10 OAP, terdiri dari anak terlantar atau putus sekolah berjumlah 6 orang sedangkan penyandang disabilitas berjumlah 4 anak. 10 anak itu, 9 anak berasal dari distrik Sentani sedangkan 1 orang dari distrik Sentani Timur.(Redaksi)



