Tokoh Perempuan Sentani ini minta agar tidak ada permainan di Pemilihan kepala kampung Sabeyap kecil

oleh -832 views
oleh
Tokoh Perempuan Sentani, Mince Bay .(Foto. Tinus)

Kilaspapua, Sentani- Kepala Distrik Kemtuk diminta agar jangan ada permainan dalam proses pemilihan kepala kampung Sabeyap kecil agar prosesnya berjalan dengan baik.

Hal itu dikatakan, salah satu tokoh perempuan sekaligus pendiri kampung tersebut, Mince Bay.

Alasan hal itu dikatakannya, lantaran adanya tindakan dari kepala distrik yang mengambil kebijakan sendiri tanpa ada kesepakatan bersama denga tokoh adat, dan masyarakat setempat, terkait proses pemilihan kepala kampung.

“Masalah yang terjadi di Kampung sabeyap itu terkait pergantian ketua panitia pemilihan kepala kampung periode 2022 -2028, yang mana panitia sebelumnya sudah menjalankan tugasnya dengan baik hingga mancapai delapan puluh persen. Namun pergantian itu berlangsung mendadak, yang mana pergantian itu bukan hasil kesepakatan bersama melainkan kebijakan kepala distrik dengan beberapa alasan tertentu, yang menurut kami alasanya tidak terlalu akurat,sehingga kami berharap kepala distrik jangan ikut bermain di dalam proses ini,” ucapnya kepada media ini di Sentani, Kamis (17/3/2022) .

Menurutnya, jikalau kepala distrik ikut campur dalam proses ini dampaknya proses pemilihan ini tidak akan berjalan dengan baik. Tetapi kalau hanya sebatas memback Up saja tidak apa-apa namun membiarkan panitia yang menjalankan  tugasnya, pastinya proses ini akan berjalan baik sesuai aturan, hingga sampai selesai.

“Sebagai tokoh perempuan, saya harap bapa kepala distrik memback Up proses ini dengan baik, agar semuanya dapat berjalan dengan lancar, supaya hasinya juga baik. Oleh karena itu, marilah kita bergandeng tangan dan satukan hati untuk menentukan pemimpin kampung yang terbaik, demi kemajuan pembangunan di kampung Sabeyap untuk anak cucu kita menikmati kedepannya,” ujarnya

Sementara itu, Tokoh Pemuda Peduli Pembangunan Kabupaten Jayapura , Argen Genongga mengatakan, persoalan yang terjadi di kampung Sabeyap kecil ini buka masalah baru, karena hal ini selalu saja terjadi dari tahun ke tahun. Sehingga sebagai anak adat, hal ini perlu di selesaikan secara bersama-sama dengan baik di rumah adat, agar bisa menghasilkan keputusan bersama untuk pecahkan masalah.

“Saya sebagai anak adat dan juga tokoh pemuda peduli pembangunan berharap persoalan ini kami serahkan saja ke pihak terkait, dalam hal ini panitia yang dibentuk. Agar prosesnya bisa berlangsung dengan cepat,” paparnya.

Kata Argen, jikalau persoalan ini belum juga teratasi maka, pihaknya yang akan turun langsung ke lapangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Kalau hal ini tidak belum teratasi sesuau aturan yang berlaku maka, kami peduli pembangun akan kawal persoalan ini ke lapangan. Karena menurut kami, persoalan ini merupakan faktor penghambat jalannya pembangunan di Kampung,” tutupnya. (Tinus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *