Kilaspapua, Mimika- Pj Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos. , M.M membentuk 4 satuan tugas,(Satgas) percepatan kesejahteraan masyarakat terdiri dari, satgas penanganan stunting, satgas penanganan kemiskinan ekstream, satgas inflasi dan satgas penanganan pengangguran.
Menurutnya, pembentukan satgas tersebut wujud komitmen dalam melaksanakan program prioritas pemerintah pusat seperti pengentasan kemiskinan esktream, stunting, inflasi di daerah dan juga pengangguran.
“ Kami sedang menyiapkan regulasi pembentukan satgas. Saya telah memerintahkan Staf Ahli Gubernur untuk menyiapkan segala kebutuhan satgas dan juga menyiapkan tim,” katanya saat menerima bantuan PT.Freeport Indonesia untuk penanganan stunting di Timika, Senin malam (4/9/2023).
Bahkan, lanjutnya telah memerintahkan Sekda dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bertanggungjawab mengajukan tim teknis yang terlibat dalam satgas ini.
“Saat ini tim tengah menyiapkan konsep penanganan di masing-masing satgas, setelah baru tim dilantik. Tentunya, kita juga dibekali identitas diri seperti pakaian, agar masyarakat mudah mengenali tim yang turun ke lapangan,” jelasnya.
Berdasarkan data saat ini di Provinsi Papua Tengah, warga terdampak stunting berjumlah 2.671 orang. Hanya saja data tersebut masih dikaji ulang, mengingat 2 kabupaten yakni Intan Jaya dan Dogiyai belum memiliki data real.
“Kedepan kita akan berburu untuk penanganan stunting ini. Dan kita akan libatkan anak-anak muda pengangguran dalam satgas ini. Kenapa mereka dilibatkan ?, untuk mengurangi angka pengangguran yang saat ini terdata 5.000 orang,” ujarnya.
Disisi lain, Dia mengungkapkan, sesuai dengan data BKKBN jumlah masyarakat di Papua Tengah dengan kondisi miskin ekstream terdata 169.538 orang. Sehingga diharapkan satgas harus mampu menurunkan angka tersebut.
“Nanti jumlah satgas sekitar 200 orang yang akan bekerja keras 3 bulan kedepan. Satgas akan diisi ASN sebagai intansi teknis dan melibatkan anak-anak yang belum bekerja dan elemen masyarakat lainnya,” ungkapnya.
Untuk itulah, mewakili Pemerintah Provinsi Papua Tengah menyampaikan terima kasih kepada PT. Freeport Indonesia atas komitmennya membantu dalam berbagai bentuk, baik dalam bentuk keuangan, materil, moril dan menjadi mitra yang baik bagi pemerintah.
“Khusus untuk penanganan pengangguran, kita berharap anak-anak kita diberikan pembekalan skil, hingga nantinya bisa diserap menjadi tenaga kerja,” ujarnya.
Executive Vice President Sustainabel Develoment PT. Freeport Indonesia, Clause Wamafma menjelaskan, berkomitmen membantu pemerintah dalam melakukan percepatan penurunan angka stunting.
“Penanganan stunting memang menjadi priositas bagi kami bukan hanya dalam konteks bicara tentang nutrisi, tetapi kita juga melihat penyediaan air bersih, pemberantasan malaria, karena kalau ibu-ibu kalau kena malaria pada saat hamil akan berpengaruh dengan janinnya,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan ini 1 dari kegiatan yang banyak Freeport lakukan. Pihaknya juga terus berdiskusi dengan instansi pemerintahan provinsi maupun kabupaten dinas teknis guna membantu mensejahterakan masyarakat.
“Kami sudah berbicara dan berdiskusi sampai bagaimana cara kita mendapat informasi cepat tentang mama-mama yang hamil. Sehingga kita bisa turun untuk melakukan intervensi supaya janinnya sehat, dan mamanya sehat sereta anak yang lahir juga kuat. Dengan begitu kita bisa benar-benar mengawal lahirnya anak-anak generasi emas di tanah Papua,” tutupnya.
Sebelumnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) memberikan 3.000 paket bantuan program percepatan penurunan stunting kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Penyerahan secara simbolis oleh Director, EVP Social Responsibility and Community Development PTFI, Claus Wamafma kepada Penjabat Gubernur Ribka Haluk berlangsung di Ballroom Hotel Horison Diana Timika, Senin (4/9/2023).
Penyerahan bantuan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya bersama Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. Total bantuan yang diserahkan 6.000 paket, yang sebelumnya 3.000 sudah diberikan dan hari ini 3.000 paket. Bantuan yang diserahkan berupa bahan makanan pokok bernutrisi.(Rilis Humas Pemprov Papua Tengah)