Kilaspapua, Yapen- Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Yapen bersama unsur Muspida menggelar rapat bersama yang dipimpin oleh, Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Frans Sanadi guna membahas kepulangan 432 warga Serui dari Jayapura. Rapat itu dihadiri, Pimpinan DPRD Kepulauan Yapen, Yohanes G Raubaba, S.Sos, Kapolres Kepulauan Yapen, AKBP. Kariawan Barus, Dandim 1709 Yawa, Letkol Inf Leon Pangaribuan, Sekretaris Daerah, Ir. Alexander Nussy, MM. serta para asisten setda, Pimpinan PT. Pelni Cabang Serui dan sejumlah pimpinan OPD, Selasa (16/6/2020).
Dalam arahannya, Wabup Frans Sanadi mengatakan, rapat ini adalah diskusikan bersama penanganan mereka seperti apa,” ucapnya singkat.
Senada disampaikan oleh, Ketua DPRD Kepulauan Yapen, Yohanes Raubaba bahwa, kegiatan ini semacam ini sangat penting, diskusi terkait penanganan kepulauan warga Yapen yang akan tiba dengan KM.Dobonsolo dari Jayapura.
“ Direncanakan juga akan dilaksanakan Rapid Test di Tempat bagi 432 penumpang KM.Dobonsolo tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kepala dinas Kesehatan Kepulauan Yapen, Karolis Tanawani mengungkapkan, ada 432 warga yang terdata oleh Forum Masyarakat Saireri yang akan turun ke Serui dan telah melakukan Rapid Test di Jayapura, tetapi kami telah di Rapid Test mengingat masa Rapid Test hanya berlaku selama 3 hari dan terkait keterbatasan fasilitas, disarankan untuk di Rapid di Serui, dengan teknis jika Reaktif maka akan dilanjutkan penanganan covid 19 seperti, Swab sedangkan, Non Reaktif tentunya langsung di pulangkan,” ungkapnya.
Maka dari itulah, Dia minta agar para penumpang ini di karantina di Rumah biru, atau bisa juga dengan karantina mandiri yang layak. Soal aksi protes warga net kepada kepala syahbandar Serui yang datang dari luar serta melakukan karantina mandiri di Rumah telah disurvei oleh Tim Gugus Tugas, dimana kondisi rumahnya sangat mendukung untuk karantina mandiri dirumah sehingga hal ini, sangat membantu pemerintah daerah,” pintanya.
Dia juga berharap penumpang yang turun nanti tidak terlalu banyak yang Reaktif agar bisa di dorong ke Rumah biru.
“ Ini saran saja, bila mendesak sekali setidaknya Stadion Marora bisa digunakan dalam penanganan Rapid Test kepada ratusan penumpang yang akan turun di Pelabuhan Serui nanti,” imbunya.(Andre)