Aliran air meluap, Ratusan rumah di Keerom terendam

oleh -854 views
oleh
Foto. Wakil Bupati Keerom saat meninjau lokasi banjir dibeberapa titik di Keerom.(Foto. Ist)

Kilaspapua, Keerom- Tingginya intensitas curah hujan yang turun beberapa hari terakhir di Keerom mengakibatkan 3 DAS (daerah aliran sungai) yaitu Kali Tami, Kali Bewan dan Kali Skanto meluap pada Rabu (3/2/21). Akibatnya beberapa kampung yang berada di 4 distrik mengalami banjir, yaitu Distrik Skanto, Distrik Arso Barat, Distrik Arso dan Distrik Arso Timur.

Akibat peristiwa tersebut, ratusan rumah warga terendam, bahkan puluhan KK bahkan terpaksa dievakuasi dan diungsikan. Beberapa ruas jalan pun tergenang air cukup tinggi dan deras, sehingga jajaran Polantas Polres Keerom melakukan beberapa pengalihan jalur jalan.

Jalan-jalan di poros utama jalur Trans Papua, dari Arso II — Arso Swakarsa — Arso I — Arso VII pun dialihkan lewat jalur dalam. Demikian pula jalur jalan dari Pitewi – Sangke di Distrik Arso Timur pun tergenang cukup tinggi hanya mobil besar yang bisa melewati jalur ini. Juga jalan dari kebun 5 ke pabrik sawit PT TSP di Arso Timur juga tak bisa dilewati.

Dari pantauan di lapangan, diperkirakan ratusan rumah di 3 distrik terendam. Selain itu banjir juga merendam fasilitas umum seperti gereja, sekolah, Kantor Kampung, kantor Samsat dan kebun atau ladang masyarakat. Diantaranya sebanyak 48 rumah di Mega Permai, Arso Swakarsa, 20 KK yang sudah mengisi kompleks perumahan yang baru tersebut oleh pengembangnya kemudian diungsikan ke Arso Grande Hotel.

Adapun fasilitas umum yang terendam diantaranya Gereja Katholik Arso Kota, Gereja Pitewi, SD YPK Sangke, Kantor Kampung Arso Kota, Kantor Samsat Arso di Kawasan Arso Swakarsa, dan lainnya. Demikian pula puluhan rumah di jalan luar Arso Swakarsa, juga puluhan rumah di Kampung Pitewi, Amyu, Sangke dan Kebun V milik perkebunan PT TSP di Arso Timur.

Atas situasi tersebut, jajaran Forkompinda berkoordinasi dan melakukan langkah-langkah tanggap bencana dan mitigasi bencana, Wakil Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, meninjau langsung lokasi bencana di Arso Swakarsa, Arso Kota, Yanama, Pitewi, Amyu, Sangke dan Kebun V.

Wabup melihat langsung titik – titik dimana kali bewan meluap dan menggenangi rumah warga. Demikian pula saat ke kampung sangke di Arso Timur, Wabup bahkan sampai berjalan kaki melintasi banjir, karena akses menuju kampung yang tak bisa dilewati kendaraan.

Atas kondisi tersebut, Wabup memerintahkan kepada Kadinas PUPRR Keerom, Santiago Allelo untuk segera melakukan pembuatan tanggul di beberapa titik di Arso Timur, yang kedepannya diharapkan bisa menanggulangi dampak meluapnya kali bewan, kali tami dan kali skanto.

‘’Banjir yang terjadi di beberapa titik di Distrik Arso, Arso Barat, Arso Timur dan Skanto ini karena meluapnya air di 3 DAS yaitu kali bewan, kali tami dan kali skanto. Kita sudah lakukan tinjauan langsung penyebabnya, maka saya sudah minta PU untuk mengantisipasi dibuatkan tanggul di beberapa titik yang kita lihat tadi. Juga kita akan lakukan normalisasi DAS yang berada di Keerom, kita harapkan kedepan hal seperti ini bisa kita tanggani dan antisipasi lebih baik,’’ujarnya kepada wartawan.

Menyangkut korban, Wabup yang juga Bupati Keerom terpilih ini menyampaikan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait, seperti TNI-Polri, Tagana, BPBD dan untuk melakukan penanggulangan dan mitigasi bencana.

‘’Telah ada posko penanggulangan bencana untuk korban terdampak banjir telah ada dan kita tempatkan posko penampungan warga dan bantuan di Gedung Pramuka, Arso Swakarsa,’’jelasnya.

Sementara Kapolres Keerom, AKBP. Emile Reisitei Hartanto, SH, SIK, mengemukakan bersama pihak Pemkab dan Tagana serta relawan, mereka telah melakukan evakuasi terhadap warga korban di perumahan Mega Permai, Arso SSwakarsa.

‘’Juga telah dibuatkan posko penanggulangan bencana di beberapa titik diantaranya di Arso Swakarsa dan Arso Kota, juga telah kita siapkan air minum kemasan dan nasi bungkus,’’ujar Kapolres.

Salah satu korban banjir, warga perumahan Mega Permai, Arso Swakarsa, Awaluddin, menerangkan bahwa air datang begitu cepat, dan mereka tak menduga ketinggian air akan seperti yang terjadi kemarin.

‘’Kami sudah mengantisipasi dengan menaikkan barang-barang ke atas kursi dan tempat tidur, ternyata air lebih tinggi dari itu, praktis hanya sedikit barang yang bisa kita selamatkan, bisa dibilang 80 persen barang terendam. Ini adalah banjir yang paling besar yang pernah menimpa daerah ini,’’ujarnya.

Sementara itu ondoafi Kampung Sangke, Ben Rehwi, menyampaikan terimakasih atas kunjungan Wabup Keerom, pada kesempatan tersebuit ia mengharapkan pemerintah Keerom bisa melakukan normalisasi beberapa kali yang ada di sekitar kampung.

‘’Dulu ada rencana mau normalisasi kali bufur namun tidak dilaksanakan, dengan ada kunjungan bpk Bupati, Piter Gusbager, saya harap nantinya normalisasi kali disini bisa dilaksanakan,’’harapnya.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *