Kilaspapua, Sentani- Sepeninggalan, Letjen TNI Herman Asaribab tentunya membuat duka bagi masyarakat Papua, pasalnya dia merupakan anak Papua yang terbilang memiliki karier yang cemerlang di Intitusi angkatan darat. Bayangkan saja, setelah dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer,(Pangdam) XVII/Cenderawasih, dengan pangkat Mayor Jenderal dipromosikan memegang jabatan sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat,(Wakasad) dengan pangkat Letnan Jenderal TNI.
Almarhum, tentunya meninggalkan kesan bagi masyarakat Papua terlebih di Intitusi Korem 172/PWY, saat dia menjabat sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih, bahkan terhadap sahabatnya. Apa saja itu, berikut kata mereka.
Komandan Korem,(Danrem) 172/PWY, Brigadir Jenderal Izak Pangemanan menuturkan beliau bisa dibilang sebagai panutan kami karena antara saya dengan beliau sudah cukup lama mengenal bahkan saling bekerjasama.
“ Sejak tahun 2006 sampai sekarang. Jadi sekitar 14 tahun kami bersama-sama di Papua dengan bekerjasama. Semenjak ditempatkan di Kodam sampai menjabat sebagai Pangdam,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, beliau juga dinilai sangat lengkap sosoknya sebagai pemimpin, kakak, guru dan teman. Beliau memiliki semuanya itu.
“ Kami perwira dipimpinnya banyak belajar dari dia, terakhir beliau menuliskan buku dengan judul, membangun Papua dengan hati. Ini adalah salah satu pemikiran sekaligus terobosan dalam menangani Papua yang tak kunjung selesai,” ungkapnya.
Bahkan, lanjutnya, beliau banyak memberikan pembelajaran kepada kami apalagi memimpin sebuah operasi, kegiatan, satuan.
“ Beliau selalu katakan bahwa, penangan Papua harus tuntas dan bukan sepotong-potong tetapi harus tuntas. Itulah beliau menuliskan buku, membangun Papua dengan hati,” ujarnya.
Sosok yang paling berkesan bagi beliau, Ia mengatakan, waktu beliau jabat sebagai Danrem 172/PWY, Beliau selesaikan masalah di Lani Jaya secara langsung. Itu menjadikan pelajaran bagi saya bahwa, memang untuk menyelesaikan masalah disini tak bisa menggunakan hal yang lain namun menggunakan hati yaitu, hati masyarakat Papua sesuatu apapun yang kita buat, setidaknya harus bisa diterima masyarakat Papua,” katanya.

Sementara menurut, Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (BPD PHRI) Papua, Syahrir Hasan menilai bahwa, beliau yang juga sahabat kecil saya sangat luar biasa sebab walaupun seorang Jenderal tetap tetap rendah hati.
“ Kami sangat kehilangan baik dari keluarga dan alumni kami di Papua. Dimanapun, kami bertemu selalu mengedapkan persaudaraan. Jujur kami sedih sekali, walaupun kami beda tetapi rasa persaudaraan itu betul-betul luar biasa. Kami mewakili SMP Alumni Polimak Jayapura menyampaikan turut berduka cita,” katanya.(Redaksi)