1.Yanto Eluay, Ondofolo Kampung Sereh Sentani menyampaikan dan menghimbau kepada seluruh masyarakat sehubungan dengan Otsus yang akan berakhir bahwa semua masyarakat harus melihat Otsus ini dari sisi kesejahteraan masyarakat jangan melakukan hal-hal yang menimbulkan konflik sesama Papua. Seluruh masyarakat adat di tanah Papua agar mendukung langkah-langkah yang akan dilakukan dan diputuskan pemerintah pusat dalam rangka mensejahterakan rakyat Papua.

2.Tiombri Wenda,Wakil Kepala Suku Pegunungan Tengah di Kabupaten Keerom bahwa, saya Tiombbri Wenda mewakili masyarakat Pegunungan Tengah yang ada di Kabupaten Keerom. Kami berharap Otsus Papua tetap berlanjut demi pembangunan dan kemajuan di Papua. Pihak yang menolak Otsus Papua sama sekali tidak mewakili suara Nurani orang Papua, mereka adalah musuh masyarakat Papua.

3.Pendeta Merry Lauren Wompere, Jemaat GKI Solagratia, Arso III Kabupaten Keerom bahwa, saya pendeta Merry Lauren Wompere mewakili jemaat GKI Solagratia, Jaifuri, kami sangat berharap Otsus Papua tetap berlanjut demi pembangunan dan kemajuan di Papua, pihak yang menolak Otsus Papua sama sekali tidak mewakili suara nurani orang Papua, mereka adalah musuh masyarakat Papua.

4.Ismail Ulop,Kepala Suku Elseng bahwa, berharap bahwa Otsus boleh jalan demi kepentingan pembangunan daerah. Bagi siapa yg menolak Otsus, itu adalah rakyat yang berbicara untuk diri sendiri dan bukan untuk pembangunan. Kalau Otsus digunakan untuk pembangunan kami mendukung, karena kondisi pembangunan di daerah ini masih terbatas dan belum maju seperti daerah lain.

5.Nairon Wenda, Ketua RW XIII Kelurahan Waena/Tokoh masyarakat Pegunungan Tengah Wilayah Buper, Waena, menanggapi tentang Otsus, bahwa kami masyarakat Buper Waena mendukung agar Otsus tetap dilanjutkan karena kami masih membutuhkan pembangunan. Bagi yang menolak Otsus kami tidak setuju, karena kami masih ingin pembangunan agar papua tambah maju. NKRI harga mati.

6.Soleman Eselo, Tokoh Masyarakat Yalimo dan Ketua Panti Asuhan Baliem Yalimo di Kota Jayapura bahwa, sejak 1981 tugas saya adalah mendidik orang dan sudah banyak anak didik saya dari masyarakat pegunungan menjadi pejabat, dengan adanya dana Otsus kami banyak mendapat bantuan, mungkin bila tidak ada Otsus gedung kami masih jelek dan rusak, maka saya mohon Otsus dilanjutkan untuk membangun Papua.

7.Ketua Lembaga Adat Keerom/ Anggota DPRD Kab. Keerom, Bonifasius Moenda bahwa,Otsus tetap berjalan tetapi perlu dilakukan pengkajian dan revisi terhadap Pasal dan ayat-ayat dalam Undang-Undang Otsus sehingga dana Otsus dapat menyentuh rakyat. Harapan saya, Pemerintah Pusat agar serius dengan mendorong dan pengakomodir pengelolaan Otsus sehingga tidak ada gejolak di masyarakat. Harus ada sosialisasi dari Pemerintah Pusat tentang Otsus kepada masyarakat Papua. Penggunaan dana Otsus selama ini harus diperiksa dengan baik dan profesional, bila dibiarkan maka negara akan terancam. Mari kita sama sama perjuangkan hal ini, supaya kecemburuan sosial dan gejolak-gejolak di Papua bisa mereda sehingga kita bersama-sama dapat membangun di negara Republik Indonesia ini,”tutupnya.( Advertorial)