Di Keerom, Proyek pembuatan MCK komunal di 10 kampung belum dibayarkan

oleh -1,263 views
oleh
Salah satu contoh MCK bersumber dana DAK tahun 2020 yang masih menyisakan masalah.(Foto. Ist)

Kilaspapua, Keerom- Proyek pembuatan MCK Komunal yang bersumber dari, dana DAK tahun 2020 yang sudah selesai dikerjakan ditahun 2020 lalu saat ini meninggalkan masalah. Tercatat 10 kampung dari total 14 kampung yang mendapatkan bantuan MCK tersebut ternyata belum dibayarkan oleh pihak terkait, padahal program tersebut telah rampung ditahun anggaran 2020

Pihak pelaksana kegiatan dalam hal ini, KSM (kelompok swadaya masyarakat) di 10 kampung tempat kegiatan mengeluhkan belum dibayarkan biaya pembuatan MCK tersebut, padahal pekerjaan telah selesai dikerjakan.

Salah satunya, Pujiono. Ia bersama teman-teman dari KSM telah melaksanakan pembangunan MCK di Kampung Baburia pada akhir tahun 2020. Namun, Ia mengeluhkan bahwa setelah pekerjaan selesai ternyata pembayaran yang dilakukan pihak terkait baru diberikan 50 persen dari kesepakatan.

‘’Benar kami telah mengerjakan pembuatan MCK di Baburia, waktu itu kami dijanjikan akan mendapatkan ongkos kerja Rp 10 juta. Sebagai uang muka pekerjaan diberikan Rp. 5 juta, dan sisanya dijanjikan akan dibayarkan selesai pekerjaan. Namun hingga hari ini (18/2/21) kami belum memperoleh pelunasan pembayaran pekerjaan MCK tersebut,’’ucapnya, Jumat (19/2/2021).

Hal serupa dialami, Hadi Purnomo, pengusaha pembuatan papan nama MCK dari batu graffir bahwa, ia mengeluhkan belum dibayarkannya papan nama yang dipesan darinya berjumlah 24 Pcs. Dengan total tagihan Rp 10.800.000,- seharusnya pembayaran sudah diterima saat pekerjaan selesai, namun kenyataannya belum ada pembayaran yang dilakukan pihak yang memesan.

‘’Waktu itu mereka memesan sebanyak 24 pcs papan nama MCK untuk peresmian, totalnya Rp 10 juta lebih, janjinya segera setelah selesai, tapi sampai saat ini belum ada pembayaran. Kami mohon kepada pihak terkait untuk membayar ini, jangan hanya janji-janji saja. Karena ini usaha kecil, jadi jangan menyusahkan kami,’’kesal Hadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Keerom, Jufri Taweatubun, SE, MM mengakui adanya permasalahan tersebut.

‘’Memang benar ada permasalahan terkait pembayaran pekerjaan MCK Komunal yang dilaksanakan oleh KSM di Keerom. Dari sebanyak 14 KSM di 14 kampung di Keerom, 4 kampung diantaranya sudah dibayarkan 100 persen sekitar seminggu yang lalu, sementara 10 kampung lainnya baru dibayarkan 50 persen, termasuk hak-hak fasilitator selama 4 bulan juga belum terbayarkan,”ungkapnya.

Lanjutnya, tetapi hal tersebut bukan kesengajaan dari pihaknya karena untuk pembayaran telah diserahkan ke pihak keuangan Keerom (BPKAD Keerom, red) yang belum mencairkan. Sementara dari kami menyangkut laporan selesainya pekerjaan dan syarat administrasi lainnya untuk pencairan telah kami serahkan ke pihak keuangan. Bahkan saya sampai bolak-balik menanyakan ini ke keuangan,’’jelasnya.

Ia menambahkan, pekerjaan MCK Komunal di Keerom terdiri dari beberapa sumber dana yang kesemuanya dari DAK tahun 2020. Dari 50 unit MCK bersumber dari DAK penugasan, sebanyak 18 unit MCK bersumber DAK regular dan 19 MCK DAK Afirmasi.

‘’Total keseluruhan sanitasi MCK yang dibangun sebanyak 87 unit dengan total dana sebesar Rp.9.086.641.000,- dan baru cair dari kasda sebanyak 50 persen. Saat ini kami masih mengusahakan agar segera dibayarkan oleh Kasda, agar KSM bisa tenang,”tutupnya.(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *