Kilaspapua, Timika – Sebanyak 790 warga pedalaman Pegunungan Timika, Distrik Tembagapura terpaksa turun gunung ke Kota Timika, lantaran diteror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang masuk ke perkampungan.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, Sabtu (7/3) siang membenarkan mengungsinya ratusan warga di Pedalaman Pegunungan Timika, Jumat (6/3). Sejauh ini sudah 790 warga yang mengungsi dari perkampungan, mereka terdiri dari 100 anak-anak, 370 wanita dan 320 laki-laki.
“790 warga ini berasal dari Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar dan Kampung Kimbeli. Kemungkinan jumlah warga yang mengungsi akan bertambah dari Kampung Banti,” kata Kamal dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Kilaspapua.com
Kamal mengungkapkan, ratusan warga ini ingin mengungsi ke Timika dikarenakan suasana di Kampung sudah tidak nyaman. Faktor utama menyusul kehadiran kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang sudah menempati dan mengganggu masyarakat Kampung.
Bahkan, lanjutnya, KKB telah meminta makanan secara paksaan dengan menodongkan senjata kepada warga. “Mereka ini ketakutan sehingga memilih mengungsi ke Timika, Ibu Kota Kabupaten Mimika,” terangnya.
Menurut Kamal, ratusan warga ini telah dievakuasi secara bertahap dengan menggunakan 13 bus milik PT Freeport Indonesia. Rencananya mereka akan mengungsi ke rumah kerabat di kawasan Sp5, Sp12, Kwamki dan daerah lainnya di Kota Timika.
“Polsek Tembagapura telah mendata warga dan berkoordinasi dengan CLO PT Freeport Indonesia, ada 13 bus yang siap mengantar warga ke Timika. Nah setelah tiba di Timika, mereka akan diantar ke rumah kerabat masing-masing menggunakan kendaraan lain,” bebernya.
Sementara itu, Tokoh Pemuda Wa Banti, Agus Beanal menyampaikan terima kasih atas kesigapan aparat Polri dan TNI dalam membantu mengamankan serta mengevakuasi masyarakat mulai dari dini hari hingga gelap.
“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih banyak karena di Kampung kami takut dan tidak aman bagi anak-anak,” tuturnya. (muslih)