Kilaspapua, Yapen- Kepala Dinas Lingkungan Hidup,(DLH) Kepulauan Yapen , Maria Tanawani membantah tudingan yang menyebutkan kelalaiannya dalam menjalankan tugas sebagai pengawasan lingkungan hidup khususnya di Yapen Timur yang disebabkan pencemaran air laut yang disebabkan diduga limbah air PT. SWPI di Awunawai,Distrik Yapen Timur,Kepulauan Yapen,Papua beberapa waktu lalu.
“Jika ada yang sebutkan saya lalai dalam tugas dan menuding hanya duduk dan diam di Kota,Serui tanpa berbuat apa-apa, itu merupakan bentuk pencemaran nama baik bagi intitusinya dan pribadi,”tegasnya saat melaporkan hal itu dalam rapat evaluasi dengan OPD Pemkab Kepulauan Yapen, selasa (3/3/2020).
Dia menjelaskan bahwa, pihaknya telah turun melakukan pemantauan serta pengawasan langsung di lapangan dan itu bagian tenaga teknis yang telah terbagi di dalam bidang-bidang nya masing-masing. “ Tenaga teknis tersebut turun setiap semester untuk menilai pekerjaan dari perusahaan. Sementara, PT.SWPI sendiri juga memberikan laporan kepada dinas lingkungan hidup persemester. Dari hasil penilaian yang dilakukan oleh bidang-bidang tenaga teknis maka hasil tersebut dilaporkan kembali kepadanya selaku kepala dinas lingkungan hidup untuk menetapkan perencanaan strategis apa yang akan diturunkan untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan di Yapen Timur,”ujarnya.
Maka dari, Dia minta agar dokumen perubahan dari UKL UPL menjadi Adendum Amdal sehingga dapat menjadi pedoman bagi perusahaan, serta Pemerintah Daerah guna mengetahui sewaktu-waktu terjadi permasalahan pencemaran limbah Perusahaan PT.SWPI.
Sementara, untuk masalah kebersihan di Kota, Serui, Dia mengatakan, kendalanya dalam hal pengangkutan sampah ke TPA yang lama atau TPA yang baru, menyebabkan pihaknya mengeluarkan dana cukup besar untuk menyelesaikan masalah penimbunan sampah di Kamanap.
“ Selain itu untuk tempat pembuangan akhir yang baru yang saat ini belum ada dokumen sanitasi dan dokumen Amdal dikarenakan lokasi yang bersinggungan langsung dengan daerah konservasi, Makanya perlu ada pengkajian lebih lanjut,” ujarnya.
Dia mengharapkan,kedepannya tidak terjadi permasalahan pencemaran seperti yang terjadi di Awunawai. Untuk kami di lingkungan masalah yang dihadapi saat ini adalah alat untuk menggusur sampah di TPA, tapi bila tersedia maka itu akan menyelesaikan masalah di TPA yang baru,”harapnya.(Andre)