Kilaspapua, Yapen- Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Frans Sanadi menegaskan, asrama mahasiswa baik putra-putri Kepulauan Yapen yang digunakan sebagai tempat tinggal selama menjalani pendidikan di Kota studi diminta tidak digunakan sebagai asrama keluarga. Hal itu menyusul, diterimanya laporannya bahwa,asrama putri di Kotaraja, Kota Jayapura sudah tidak lagi menjadi asrama putri melainkan asrama keluarga.
“ Ini yang tidak boleh, sebab kita bangun asrama itu tak lain bertujuan, bagaimana kita punya mahasiswi asal Yapen yang ada di Jayapura bisa bersekolah dengan baik dengan tempat tinggal yang baik juga,” katanya kepada wartawan saat ditemui diruang kerjanya, selasa (3/3/2020).
Disamping itu, berdasarkan laporan yang diterimanya dari, Drs Yason Muabuai yang bersebelahan dengan lokasi asrama Putri, Dia mengungkapkan, selama ini merasa terganggu dengan aktivitas dilakukan di Asrama Putri Yapen yang tidak sesuai peruntukannya, sehingga hal ini harus segera diselesaikan secepatnya.
“Saya telah memerintahkan Asisten 1 Setda Bidang Pemerintahan untuk melakukan evaluasi dan pendekatan dengan semua pihak yang terkait termasuk asrama surabaya , dan asrama putri kotaraja di kota Jayapura untuk segera menyelesaikan masalah tersebut, “ ucapnya.
Masih katanya, terkait permasalahan asrama mahasiswa di Surabaya, yang telah jatuh tempo dan tidak dibayar oleh Pemerintah Daerah, Menurutnya bahwa, asrama tersebut bukan merupakan aset pemerintah daerah Kepulauan Yapen tetapi sebuah kontrakan yang dibayar setiap tahunnya oleh Pemda. Dimana, setiap tahunnya pemerintah daerah membayar kontrakan tersebut senilai Rp 60 juta guna diperuntukan dan difungsikan sebagai asrama mahasiswa kepulauan yapen.
Sementara hingga tahun ini 2020, Pemerintah Daerah belum menerima laporan tertulis resmi secara administrasi dari penanggung jawab / kordinator asrama di surabaya. Laporan tertulis resmi ini bisa menjadi bahan pertanggung jawab pemda guna perencanaan anggaran untuk membayar kontrakan tersebut.
Soal jumlah penghuni mahasiswa di asrama Surabaya, Dia menjawab belum mengetahui jumlah penghuni di Asrama tersebut karena belum ada laporan secara resmi oleh Kordinator atau pengelola asrama mahasiswa di kota study Surabaya namun Pemerintah daerah tidak tinggal diam dan akan segera mengambil langkah-langkah guna menyelesaikan kendala tersebut,” ucapnya.(Andre)