Pasien Covid-19 Jadi 12 Orang, Bupati Yapen: Bila Bertambah Lagi, Maka Akses Transportasi Siap Ditutup Kembali

oleh -2,593 views
oleh
Bupati Yapen saat mengumunkan penambahan kasus Covid-19 di Yapen.(Foto. Andre)

Kilaspapua, Yapen- Pasien Coronavirus disease,(Covid-19) di Kabupaten Kepulauan Yapen kini menjadi 12 orang. Penambahan itu terjadi, setelah Ketua gugus tugas Kabupaten Kepulauan Yapen, Tonny Tesar mengumumkannya, Kamis (2/6/2020).

Menurutnya yang juga Bupati Yapen mengungkapkan, bertambah 3 kasus baru membuat jumlah pasien kini menjadi 12 orang. Dimana, 1 dari klaster Manokwari sedangkan, 11 dari klaster Jayapura yang merupakan pelaku perjalanan atau orang dari luar.

“ Sebelumnya, ditemukan 5 orang positif dari 78 Reaktif pada 454 penumpang KM.Dobonsolo sedangkan,pada penumpang KM.Sabuk Nusantara ditemukan 11 orang,  7 diantaranya positif Covid-19 dari 28 reaktif,”katanya.

Bupati minta kepada masyarakat baik yang ada di Kabupaten Kepulauan Yapen maupun di luar Kabupaten, untuk bersama- sama melihat situasi kondisi di Kabupaten Kepulauan Yapen yang jumlah kasusnya telah mencapai angka 12 .

“ Dari laporan terdapat pelaku perjalanan yang terdata dan pada 1 juli lalu dilakukan screening atau pemeriksaan kembali kepada 35 orang pelaku perjalanan yang Non Reaktif di Angkaisera, Dimana yang Non Reaktif tersebut ternyata diperoleh 11 orang reaktif serta ada yang sudah menunjukan gejala awal, saya telah memerintahkan kepada Dinas Kesehatan  guna melakukan tes swab dan sudah dilaksanakan pengambilan Swab di Angkaisera,” ungkapnya.

Bupati berharap hasil Swabnya negatif supaya tidak terjadi transmisi lokal di Yapen, tetapi kalau nanti hasil Swab dari 11 pelaku perjalanan ini hasilnya positif Corona, maka sudah diputuskan akan menutup kembali semua akses transportasi baik laut, udara, di ikuti pembatasan jam jam operasional, pasar, rumah ibadah, serta keramaian. Dengan melakukan tracing kontak kepada 378 non reaktif dari KM.Dobonsolo maupun 178 orang  dari KM.Sabuk Nusantara, segara dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kondisi kesehatan mereka tuturnya.

“saat ini di Yapen belum ada masyarakat  yang terpapar, tetapi kalau sudah ada maka akan membuat masyarakat kita menjadi satu transmisi lokal yang segera harus dilakukan pencegahan melalui scrining dan survelen agar tak menyebar ke masyarakat. ” ujar nya.(Andre)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *