Kilaspapua, Sentani- Berdasarkan data Kementerian Sosial,(Kemensos) Republik Indonesia,(RI) jumlah pengungsi warga kampung Besum, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura hingga hari Rabu sore (3/1/2024) sudah mencapai 928 warga. Warga mengungsi buntut dari pembakaran disertai pengrusakan yang terjadi beberapa waktu kemarin.
Pendataan ini dilakukan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk mencari data untuk dijadikan dasar agar bantuan dapat diberikan tepat sasaran.
Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, S.IK., MH melalui Kapolsek Nimbokrang Ipda Thomas M. Koimera yang mengawal langsung jalannya pendataan mengatakan kegiatan berlangsung aman.
” Ada 3 tempat atau titik pengungsian yang berada di Kampung Karya Bumi Besum dengan jumlah total sebanyak 928 warga, kegiatan berlangsung aman dan lancar,” ujarnya.
Kejadian ini mencuat bermula dari kasus penganiayaan berat yang menyebabkan meninggal dunia dengan korban Daud Bano terjadi pada tanggal 01 Januari 2024, korban telah dimakamkan hari Selasa (02/01/20234) di Kampung Karya Bumi, akibat dari kasus tersebut 1 kantor balai kampung dibakar massa, 21 unit rumah dirusak dan dijarah, 8 unit rumah dibakar, 1 unit sepeda motor dibakar, 22 unit mobil dirusak dan 41 unit sepeda motor mengalami kerusakan akibat tindakan massa.
Prosesi Pemakaman Jenazah Alm. Daud Bano Berjalan Lancar
Prosesi pemakaman jenazah almarhum Daud Bano, korban penganiayaan berat telah dimakamkan hari Selasa (2/1/2024) pukul 10.20- 16.36 WIT di Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura.
Pemakaman dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat, antara lain Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, S.IK,.M.H, Wakapolres Jayapura Kompol Joni Samonsabra, S.H.,M.H, Asisten III bidang administrasi umum Setda kabupaten Jayapura, Jhon Tegai, Danramil 1701-14/ Kemtuk Gresi Kapten Inf. Yaru dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Proses pemakaman dimulai dengan penggalian lubang kubur oleh keluarga korban di lapangan sepak bola Kampung Karya Bumi dan dilanjutkan Ibadah pelepasan jenazah dipimpin oleh Pdt. Sandi Rematoby.
Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, S.IK, M.H saat ditemui menjelaskan kegiatan pemakaman berjalan dengan baik. Kami dari Polres Jayapura melaksanakan olah TKP di halaman mesjid al – Muhajirin karya bumi besum karena banyak kendaraan yang di rusak dan ada beberapa mobil yang diambil audionya,”pungkasnya.
Lanjutnya, Kapolres Jayapura sangat menyangkan dalam suasana kedukaan masih ada oknum-oknum yang mempunyai niat jahat untuk mengambil barang yang bukan miliknya. “Kami menghimbau untuk segera mengembalikan karena sudah ada beberapa orang yang berhasil diidentifikasi untuk dikembangkan kedepan,”tegasnya.
Kapolres lebih lanjut, sebanyak 685 orang masih sementara mengungsi sambil menunggu perkembangan situasi. “Tentunya untuk kedepan kami masih menyiagakan personil dan kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu dan mari kita mencegah agar hal seperti ini tidak terulang kembali,”tuturnya.
Pasca pemakaman, tutur Kapolres, terjadi pendataan kerugian akibat kejadian tersebut. Untuk data Awal kerugian meliputi satu unit kantor balai kampung, pasar pagi, 21 unit rumah yang dirusak dan dirampok, delapan unit rumah yang dibakar, satu unit sepeda motor yang dibakar, 22 unit mobil dirusak, serta 41 unit sepeda motor yang mengalami kerusakan akibat tindakan massa. “Ini merupakan data awal yang kami datakan namun Tim identifikasi masih terus melakukan pendataan untuk menghitung total kerugian lainnya,”tutupnya.(Humas Polres Jayapura)