Kilaspapua, Jayapura – Tokoh masyarakat menilai sosok Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Mathius D. Fakhiri yang saat ini menjabat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, sebagai pemimpin yang dinanti-nanti masyarakat Papua karena dinilai mampu bekerja, tegas, disiplin, peduli pembangunan, dan mampu menjaga Bumi Cenderawasih tetap aman dan kondusif.
Ketua Barisan Merah Putih Republik Indonesia, Max Abner Ohee mengatakan, selama menjabat sebagai Kapolda, Irjen Fakhiri adalah pemimpin yang hebat, luar biasa dan dahsyat. Selain itu, beliau adalah sosok yang pemberani, dan suka membangun sumber daya manusia (SDM) Papua.
“Secara pribadi dan juga sebagai tokoh masyarakat memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk beliau,” kata Max Ohee yang kini juga merupakan Wakil Ketua II Majelis Rakyat Papua,(MRP) di Kota Jayapura, Selasa (21/5/2024).
Di bidang pembangunan, sambung Max, Fakhiri memiliki komitmen yang sangat kuat. Hal itu terlihat belum lama ini beliau meresmikan dua bangunan Kepolisian Sektor (Polsek), rumah susun dan mess bujang bagi anggota polisi di Kota Jayapura.
Sementara pembangunan SDM, bukti nyata yang dilakukan Fakhiri adalah membuka penerimaan 2.000 anggota polisi baru di Papua. Bahkan program penerimaan kali ini ada kuota khusus bagi anak-anak kepala suku.
“Itu sangat kami apresiasi, sebab di era kepemimpinan Irjen Fakhiri banyak keberpihakan kepada para generasi muda di Papua, terlebih anak asli Papua untuk menjadi Polisi. Kapolda-kapolda sebelumnya tidak pernah memperhatikan hal itu. Tetapi Fakhiri selalu memberikan ruang dan prioritas kepada anak-anak kepala suku,” ujarnya.
“Bukan saja anak-anak kepala suku yang diberikan ruang yang khusus, tetapi semua anak-anak Papua diberikan hal yang sama, sekarang tinggal kembali ke masing-masing anak muda, jika benar-benar mau menjadi anggota Polri silahkan mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Intinya, Irjen Fakhiri adalah pemimpin yang sangat bertanggungjawab, khususnya terhadap orang asli Papua dan keamanan di Papua,” sambungnya.
Soal isu akan ikut dalam bursa pencalonan Pilkada Gubernur Papua 2024, Max Ohee menegaskan setiap warga negara memiliki hak untuk mencalonkan diri. Untuk itu, jika Irjen Fakhiri ingin mencalonkan diri adalah hal yang wajar selama sesuaidengan undang-undang.
Secara pribadi Max memandang sosok Irjen Fakhiri sangat tepat memimpin Papua untuk lima tahun ke depan karena kepemimpinannya sebagai Kapolda Papua sudah terbukti bisa menjaga Kamtibmas di wilayah tersebut tetap aman.
“Intinya beliau sangat layak dan dibutuhkan, apalagi beliau dasarnya adalah seorang Polisi sehingga soal disiplin pasti ada. Dengan begitu pembentukan generasi Papua ke depan akan sangat baik di setiap bidang masing-masing,” tegasnya.
Hal senada dilontarkan Ketua Kerukunan Keluarga Besar Ambai Serui, Kota Jayapura, Lukson Wanggai. Ia bilang bahwa, Irjen Fakhiri adalah salah satu putra terbaik Papua yang sementara ini masih aktif di kepolisian.
Kepemimpinan Fakhiri dianggap sangat baik karena banyak mengayomi dan melakukan pendekatan terhadap paguyuban, tokoh masyarakat, dan tokoh adat yang ada di Papua. Bahkan selama memimpin Tanah Papua terlihat sangat baik.
“Kami melihat beliau adalah sosok yang tepat untuk bagaimana memimpin Tanah Papua ke depan secara baik, sebab terbukti selama beliau menjabat sebagai Kapolda Papua banyak karya yang dilakukan,” kata Wanggai.
Menurutnya, masyarakat di Kota Jayapura sangat merasakan pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan Irjen Fakhiri. “Beliau telah membuktikan komitmen dalam menjaga Papua tetap aman dan kondusif atas kerjasama kepolisian dan masyarakat,” katanya.
Dengan melihat apa yang dikakukan, Wanggai menuturkan, Irjen Fakhiri sangat pantas dan layak untuk memimpin Papua ke depan.
“Kami mewakili masyarakat adat tentu sangat mendukung penuh. Kami mendukung karena kerja-kerja beliau sangat baik. Apalagi komunikasi antar kepolisian, pemerintah, masyarakat, adat dan agama selama ini berjalan baik dan kami sangat merasakan itu,” ujarnya.
Lukson Wanggai menambahkan, selama Polda Papua dipimpin oleh Irjen Fakhiri, jajaran kepolisian sama sekali tidak membangun jarak antar masyarakat, adat dan pemerintah.
“Kita semua saat ini ada dalam satu tungku untuk bagaimana membangun komunikasi, dan konsolidasi supaya Papua menjadi tanah damai,” tutupnya.(Rilis)