Kilaspapua, Sentani- Puluhan masyarakat dari suku Puhiri menggelar orasi didepan Stadium Lukas Enembe, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua. Selain itu, mereka juga membentangkan spanduk sebagai protes atas ketidakpastian Pemprov Papua melunasi ganti rugi tanah Adat seluas 62 Hektar.
Dari pantauan dilokasi, aksi berlangsung aman sejak bahkan massa aksi membentangkan baliho spanduk berukuran 5 x 5 cm di pintu gerbang tersebut.
Kristian Puhiri anak tertua dari Kepala Suku Puhiri, Yan Puhiri minta agar tuntutan yang di layangkan pihaknya bersama Ayahanda sudah sejak lama, dimana sejak Stadion LE itu akan di bangun tetapi tidak mendapat tanggapan apapun dari Pemerintah daerah Provinsi Papua.
” Kami sudah tuntut ini sejak lama tetapi tidak ada tanggapan sampai saat ini,” tegasnya, Senin (27/9/2021).
Lanjutnya, tuntutan yang sudah berlangsung lama tersebut tidak pernah di indahkan oleh Pemerintah Provinsi Papua sehingga jika tuntutan dan baliho tersebut lebih baik terpampang dan di saksikan oleh Presiden RI saat opening seremoni nanti.
“ Kami menuntun sekitar 62 Hektar lahan tanah adat yang di gunakan untuk pembangunan Stadium LE dan berbagai fasilitas olahraga seperti, Akuatik, For Senam, lapangan Tembak dan lapangan Latihan lainnya tidak pernah di selesaikan Pemerintah hingga saat ini. ” Ada sekitar 62 Hektar, kami tuntut 3 juta permeter. Tuntutan ini pernah di sampaikan kepada KSP kepresidenan tetapi tidak ada itikat baik dari Pemerintah untuk menyelesaikan itu,” ucapnya.
Setelah berorasi selama 2 jam didepan Gerbang utama Stadium Lukas Enembe, aksi massa di bubarkan oleh aparat kepolisian.(Redaksi)