Kilaspapua, Yapen- 4 Kampung yang berada di Wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen saat ini mengalami keterlambatan penyaluran dana desa. Hal itu disebabkan, lantaran rekening kas Kampung sudah tidak berfungsi lagi atau mati (off) sehingga tidak bisanya melakukan pencairan atau surat perintah pencairan dana,(SP2D). Otomatis, dana kampung akan dikembalikan atau retur ke rekening kas Negara.
Guna mencegah agar itu tak terjadi kembali, maka senin kemarin tanggal 4 Mei 2020 telah dilakukan penandatanganan,MoU( Memorandum Of Understanding) terkait konfirmasi kebenaran dan keaktifan RKD (Rekening Kas Desa) antara kepala cabang BRI Serui, Budi bersama kepala KPPN Serui Noegroho.
Kepala KPPN Serui, Noegroho bahwa, memang ini perlu dilakukan dikarenakan pada saat pihaknya melaksanakan penyaluran dana desa ada rekening kas desa yang statusnya sudah tidak aktif.
” ketika kami melaksanakan penyaluran SP2D Dana Desa, ada sejumlah rekening kas desa yang tidak aktif. Hal ini menyebabkan terjadinya retur SP2D, maka kami berpikir agar kejadian ini tidak terulang. Karena sebagaimana kita ketahui kalau rekening kas Desa selama 3 bulan tidak ada transaksi secara otomatis sistem di BRI akan memberikan status tidak aktif,”katanya,Selasa (5/5/2020).
Lanjutnya, agar tidak terulang kejadian yang sama pada periode penyaluran dana desa selanjutnya, maka pihaknya melakukan MOU bersama Bank BRI cabang Serui.
“Jadi sebelum Penyaluran dana SP2D ke rekening kas Desa nanti BRI memberitahukan ke KPPN Serui bahwa rekening tersebut benar-benar masih aktif sehingga bisa dilakukan penyaluran SP2D Dana Desa,” katanya.
Untuk itulah, diharapkan agar tidak terjadi retur SP2D pada beberapa tahap dalam pencairan dana desa, agar dana tersebut bisa lebih cepat dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung. Salah satu yang harus dijaga adalah kecepatan Penyaluran dana desa secara khusus yang tengah menghadapi situasi dampak dari pandemi covid 19.
Dia menambahkan, ada 4 Kampung dari 160 kampung di Kabupaten Kepulauan Yapen yang memiliki rekening dalam posisi tidak aktif hal ini terjadi sejak 28 April 2020 lalu yang menyebabkan terjadinya retur SP2D ke rekening umum kas negara, kendati demikian Dia enggan menyebutkan nama dari 4 kampung tersebut.
“ Dengan dilakukannya MOU antara KPPN Serui bersama Bank BRI maka, dipastikan bahwa 4 kampung tersebut dapat menerima SP2D dana desa paling lambat Besok rabu 6 Mei 2020,” tambahnya.(Andrew)