Kilaspapua, Waropen-Perayaan HUT Pekabaran Injil Ke 95 masuk Kampung Waren, Selasa (28/2) digelar ibadah syukur di awali di Tugu PI Kabupaten Waren, kemudian dilanjutkan dengan aksi kolosal Penginjil yang masuk di Kampung Waren melewati Pantai Sarafambai. Penginjil ini kemudian di sambut dengan masyarakat Adat Maranarauni Waren, yang kala itu menggunakan panah, mengindikasikan masa-masa yang belum disentuh oleh Injil 95 tahun silam di Kampung Waren.
Ratusan jemaat dari perwakilan berbagai dedominasi gereja-gereja di Kabupaten Waropen, mengikuti prosesi adat Kampung Waren Suku Maranarauni dan ibadah syukuran ini dengan penuh hikmat. Ibadah dipimpin langsung oleh Pdt Yehuda Buinei.
Pdt Yehuda Buinei dalam kotbah berpesan agar pemerintah, adat dan agama mesti sama-sama merefleksikan Injil saat ini 95 tahun yang lalu, dalam peranannya dikehidupan sehari-hari, dalam pengambilan kebijakan dan membangun komunikasi sosial terhadap semua masyarakat.
Sementara itu, dalam sambutan singkatnya Ketua BP Am Klasis Sinode GKI di Tanah Papua melalui Sekretaris Sinode Pdt Kapitarau mengatakan Gereja harus menanamkan di 100 tahun Injil Masuk Kampung Waren. Sebagai pertanda untuk semua generasi peranan Injil dalam tatanan masyarakat adat maupun pembangunan di daerah.
Diakuinya saat ini Waropen menjadi tempat lahirnya pedoman dan tatanan gereja peribadatan se-Klasis GKI di Tanah Papua melalui pelaksanaan Sidang Sinode GKI tahun lalu. Proses ini diakunya tidaklah mudah. Tahun inipun diagendakan sebagai tahun pembaruan Gereja GKI di Tanah Papua.
Ditempat yang sama, Bupati Waropen Yermias Bisai, SH melalui PJ Sekda Jaelani menuturkan, bahwa refleksi dari peringatan HUT PI bagi masyarakat Adat Maranarauni Waren menjadi pedoman penting tidak hanya sebatas peristiwa sejarah. Tetapi menjadi satu kebutuhan untuk menjadi Injil sebagai pedoman hidup dalam tatanan sosial dari yang terkecil di lingkungan kekuarga hingga kehidupan bermsyarakat dan bernegara. (Rich)