Tapem Setda Waropen Gandeng Indonesia Mapping Community Lakukan Pemetaan Aset Daerah

oleh -645 views
oleh
Tampak Pj Sekda Waropen Jaelani bersama Kabag Tapem Michael Rumabar, Kepala Bapeda Bob Woriori memantau langsung proses mapping.(Foto. Humas Pemda Waropen)

Kilaspapua, Waropen-Guna mendapatkan pendataan aset daerah seperti aset tanah yang lebih terukur, teruji, memili data akurat dan aktual, namun tidak memakan biaya yang besar, Bagian Tata Kelola Pemerintahan Setda Kabupaten Waropen menggandeng komunitas nirlaba yakni Indonesia Mapping Community untuk melakukan pendataan dimaksud.

Sudah hampir seminggu komunitas Indonesia Mapping Community yang diketuai oleh Zulfikar Mardiyadi bersama Eka Febi Selvandy Putri, Rahmat Rijalun dan semua tim pada Bagian Tapem Setda Waropen melakukan pendataan di sejumlah tempat, yang menjadi aset-aset yang tercatat sebagai aset pemerintah, seperti bangunan, dan lahan perkantoran.

Zulfikar Mardiadi, S.Hut, M.Si Founder Indonesia Mapping Community dan juga Dosen Fakultas Kehutanan di Unipa, Manokwari mengatakan Indonesia Mapping Community merupakan perkumpulan berbadan hukum yang didirikan dengan dua tujuan, yakni membantu pendampingan pemetaan di seluruh Indonesia, dan melakukan Training Pemetaan di Seluruh Indonesia.

“Untuk pendampingan dan juga training bagiyang berminat kami tidak mematok harga , karena komunitas kami melakukan pendampingan secara gratis, karena komunitas kami komunitas nirlaba,” jelas Zulfikar, Senin (3/4/2023).

Diakui, karena sebagai komunitas yang melakukan pendampingan dan training secara gratis, untuk melakukan pemetaan wilayah tertentu, pihaknya sampai saat ini telah mendampingi dan mengajarkan lebih dari 11 ribu siswa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Pemetaan ini awalnya bersama tim IMC dan juga pihak yang ingin melakukan pemetaan (klien), dan kami menggunakan drone untuk mengambil gambar udara dengan resolusi yang sangat tinggi. Kemudian dari gambar tersebut, akan diolah dalam aplikasi berbasis mapping untuk melakukan pengukuran serta batas-batas wilayah tertentu sesuai dengan kebutuhan klien,” terang Zulfikar.

Diakuinya, ada klien yang melakukan pemetaan batas-batas kampung, ada juga yang lakukan di Waropen adalah pendataan aset-aset pemerintah daerah, tetapi juga mapping ini bisa sekaligus melakukan pendataan pariwisata, dan hingga pendataan terhadap habitat, ekosistem, dan populasi tanaman tertentu pada suatu wilayah.

“Untuk pemetaan tematik dibagi menjadi dua yakni potensi dan juga masalah pembangunan. Potensi untuk dikembangkan dan masalah untuk mencari permasalahan. Salah satu contoh kasus dalam pemetaan masalah, adalah memetakan penduduk di Waropen yang mungkin saja belum memiliki akte kelahiran, buta aksara, dan lain-lain, kemudian data tersebut bisa digunakan oleh instansi terkait, untuk dicarikan solusi terbaiknya,” paparnya.

Sementara pemetaan tematik untuk kategori potensi ini, dikatakan IMC ini mampu memetakan potensi-potensi yang ada misalnya terkait dengan luas hutan Manggrove yang ada di Kabupaten Waropen. (Humas/ Rich)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *