Kilaspapua, Jayapura- 84 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura saat ini harus menjalani karantina,setelah dinyatakan terpapar positif Covid-19.
Direktur RSUD Dok II Jayapura, drg. Aloysius Giyai, mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan puluhan tenaga kesehatan positif covid -19 sehingga harus di karantina sesuai protokol kesehatan.
Menurut Alo Giyai, kenapa petugas banyak terpapar covid-19? pertama masyarakat yang berobat di RSUD Dok II tidak jujur.
“Mereka (Masyarakat, red) mungkin sudah pernah kontak dengan orang atau dari daerah Covid -19, karena mereka tidak jujur makanya petugas terpapar Covid -19 saat melayani,” kata dokter Alo Giyai kepada wartawan di Jayapura, Rabu (8/7/2020).
Selain itu, kata Alo, pegawai maupun petugas kesehatan yang ada penyakit penyertaan lain tapi tidak mau istirahat.
“Faktor ketiga, mungkin APD masih kurang, kita akui itu karena sistem mekanisme menerima APD ini dari satgas Covid mereka takut dengan hukuman mati maka seleksi APD luar biasa sehingga APD yang masuk RSUD Jayapura lambat,” ujarnya.
Ditegaskan, masyarakat mudah menilai tapi kita di dalam pontang panting luar biasa.
“Kalau sudah seperti ini masyarakat mau bayar saya punya staf yang sudah positif Covid -19,” kata Alo.
Dikatakan, jangan lihat sebelah mata dan keseimbangan harus di jaga karena dengan berbagai keterbatasan mereka telah melayani luar biasa.
“Kalau sekarang masyarakat tuntut terus petugas pindah tempat lain, baru siapa yang mau melayani di Rumah Sakit ini,” tegasnya.
Dijelaskan, petugas kesehatan yang mengalami penyakit penyerta agar tidak boleh masuk kerja selama masa pandemic covid -19 hingga benar – benar sembuh
“Saya mau katakan bahwa untuk ULP dan TPP tetap 100 persen dibayar tapi mereka kepala batu dan tetap masuk kerja kira TPP dan ULP dihilangkan akhirnya kena sekarang,” ujarnya.
Inikan protokol kesehatan sudah jelas tapi karena kepala batu dan paksakan diri masuk kerja makanya terpapar covid -19.
Perlu masyarakat ketahui bahwa pelayanan di IGD maupun tempat lain sebelum covid -19 dan sekarang beda. Dimasa pandemi covid -19 wajib protokol kesehatan kita pastikan dulu pasien ini rapidnya reaktif atau tidak karena itu berkaitan dengan mekanisme pelayanan.
“Ada yang masuk di UGD umum dan UGD Covid -19,” katanya.(Red)