Kabupaten Yapen menjadi salah satu prioritas program stunting, Ini kata Bupati

oleh -946 views
Bupati Yapen saat menabuh tifa sebagai tanda dibuka kegiatan koordinasi konvengensi percepatan penurunan stunting di kabupaten Kepulauan Yapen.(Foto. Andre)

Kilaspapua, Yapen- Sejak tahun 2018, Kabupaten Kepulauan Yapen telah ditetapkan sebagai salah satu lokus prioritas program nasional penurunan stunting dengan 10 kampung yang di Presentasi balita sekitar 15,3 % . Berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2019 bulan Oktober ada, sekitar 23 kampung lokus prioritas dengan 16.67 % di tahun 2019. Sementara di 2020  ada 34 kampung lokus prioritas atau 27,56%. Sementara berdasarkan survei gizi dari elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat di 13 Puskesmas tercatat terakhir pada Oktober 2020 menunjukkan bahwa indikasi anak balita mengalami stunting sekitar 5,06%  sementara ditemukan ibu hamil di 50 kampung dengan persentase 28,89% mengalami kekurangan energi kronik. Hal ini dilaporkan secara langsung oleh bidang Ibu dan Anak serta Gizi dinas Kesehatan kepulauan Yapen, kepada Bupati dalam kegiatan koordinasi konvengensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Yapen, Selasa (10/11/2020). Dalam laporan panitia yang disampaikan oleh Yuni Yanti, SKM Bidang Ibu, Anak dan Gizi Dinas Kesehatan, menjelaskan bahwa latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini, berdasarkan strategi yang dikeluarkan oleh pemerintah Pusat untuk pencegahan standing dari 2018 hingga 2024 hal ini bertujuan untuk mempercepat kebijakan stanting dalam institusi yang ada.

Hal ini perlu ditangani bersama secara konvergensi untuk mencegah serta menurunkan stunting di kabupaten Kepulauan Yapen.

Sementara itu, Kepada Kilaspapua.com Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar, S.Sos mengatakan bahwa kegiatan konvergensi ini harus mendapatkan perhatian serius, pencegahan stunting tersebut adalah agenda internasional serta mendapatkan perhatian yang tinggi dari Presiden dan seluruh kementeriannya. Jadi ini bukan hanya agenda Dinas Kesehatan saja tetapi agenda internasional karena orang kekurangan gizi itu merupakan pelanggaran HAM. Makanya diharapkan melalui pertemuan ini bisa dihasilkan rencana yang baik untuk bisa dilaksanakan dalam pencegahan serta penurunan angka stunting di Kabupaten Kepulauan Yapen.

“Saya rasa ini penting sekali, karena kita berbicara tentang generasi emas masyarakat kabupaten Kepulauan Yapen. Dan saya harus hadir sendiri karena saya mau tau bagaimana komitmen kita semua untuk bisa melaksanakan pencegahan stunting ini,” ujarnya.(Andre)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *