Kilaspapua, Sentani – Dinas sosial,(Dinsos) Kabupaten Jayapura memberikan pelatihan operator komputer muda kepada penyandang disabilitas dan anak terlantar. Pesertanya berjumlah 10 Orang Asli Papua,(OAP) terdiri dari, 6 anak terlantar atau putus sekolah sedangkan 4 penyandang disabilitas. Sementara untuk asalnya, 9 dari distrik Sentani dan 1 dari distrik Sentani Timur.
Pelatihan digelar diaula kantor dinsos Kabupaten Jayapura selama 2 minggu, dimulai dari pembukaan hingga penutupan ditanggal 27 Oktober 2025.
Wakil Bupati Jayapura, Haris Richard Yocku dalam sambutannya disela-sela pembukaan kegiatan tersebut mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Kabupaten Jayapura melalui dinas sosial dalam meningkatkan kemandirian, keterampilan, serta daya saing sosial dan ekonomi bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas dan anak-anak terlantar yang selama ini kurang mendapatkan kesempatan yang sama.
Diera digital saat ini, kemampuan mengoperasikan komputer dan teknologi informasi menjadi kebutuhan dasar bagi siapapun, oleh karena itu, pelatihan ini bukan sekadar memberikan keterampilan teknis tetapi juga membuka pintu harapan dan peluang kerja dimasa depan ,” katanya, Selasa (14/10/2025).
Sementara, Kepala dinas sosial,(Kadinsos) Kabupaten Jayapura, Korri Simbolon mengungkapkan, peserta akan mengikuti metode pelatihan berupa, teori, praktek, demontrasi, presentasi, tanya jawab dan evaluasi diakhir proses pembelajaran selama 2 minggu atau 80 jam pelatihan ,” ungkapnya.
Untuk materi pelatihan, Korri menyebutkan, pelatihan menggunakan kurikulum berbasis kompetensi dengan nama program pelatihan operator komputer muda dan jenjang program yakni, non jenjang.
“ unit kompetensinya seperti, menggunakan system operasi, menggunakan perangkat lunak pengolah kata (word processing) tinggi dasar hingga menggunakan perangkat lunak lembar sebar (spreadsheet ) tinggi dasar ,” sebutnya.
Untuk pengajar, sambung Korri terdiri dari para praktisi yang berpengalaman, memiliki kemampuan teknis dibidang teknologi informasi dan komputer termasuk menguasai metodologi instruktur ,” ujar Korri.
Menurut Korri, pelatihan ini sangat berguna bagi mereka sebab dengan kemampuan itu nantinya mereka bisa bekerja.
“ Dari hasil koordinasi dengan disnaker, kita diminta bersurat terkait peluang lowongan kerja bagi mereka kepada Alfamart, Alfamidi atau lainnya sesuai dengan kemampuan dari pelatihan yang telah didapatkan ,” ujarnya. (Redaksi)



