Drh Adorsina Wompere : Diagnosa Kematian Babi Yang Ditemukan Disebabkan Penyakit Streptococcosis Bukan Virus ASF

oleh -1.441 views
Ketika petugas kesehatan hewan Kabupaten Jayapura mengambil sampel darah babi untuk pemeriksaan laboratorium disalah satu tempat terkait kematian babi belakangan ini. (Foto. Istimewa)

Kilaspapua, Sentani- Dokter hewan berwenang Kabupaten Jayapura, drh. Adorsina Wompere meluruskan informasi yang menyebutkan kematian babi dibeberapa tempat, itu bukan disebabkan virus ASF ( African Swine Fever). Diagnosa sementara disebabkan penyakit Streptococcosis.

“ Jadi, kematian babi dibeberapa tempat itu, bukan mati dalam 1 hari babi mati semua. Yang benar adalah babi yang sebelumnya, yakni awal bulan Januari ada babi yang mati terus mati lagi dan itu tidak dalam jangka waktu 1 minggu babi mati semua. Babi yang mati itu rata-rata yang tidak dikandangkan dan disebabkan oleh penyakit streptococcosis ,” katanya kepada media ini saat dihubungi, selasa (5/3/2024).

Dia mengungkapkan, babi yang diagnosa streptococcosis bisa sembuh asal diobati apalagi babi yang mati itu merupakan babi liar sedangkan babi yang dikandangkan semuanya aman.

“ Karena kami sudah turun sementara diagnosanya Streptococcosis yang disebabkan oleh bakteri atau kuman ,” ungkapnya.

Untuk gejala yang bisa dilihat, dia membeberkan, babi mencret sebelumnya kemudian mati. Itu muncul kalau pergantian musim hujan ke musim panas sehingga kumannya muncul.

“ Kalau babi terkena virus ASF bisa dilihat ketika 1 babi mati semua akan ikut mati, tetapi disini tidak ada ditemukan kasus besar kematian babi seperti itu di Kota Sentani dan sekitarnya ,” bebernya.

Dia mengatakan, telah mengambil sampel kematian babi dibeberapa tempat, salah satunya di Kampung harapan dan dideteksi kematian disebabkan bakteri bukan disebabkan virus ASF ,” katanya.

Soal tips agar terhindar kematian babi, dia menjelaskan, pertama kandang dibersihkan kemudian disemprot disinfektan, makanan sisa yang diambil harus dimasak dengan baik, babi harus divaksin setidaknya yang telah berumur 1 bulan,”  jelasnya.(Redaksi)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *