Ini Alasan Polda Papua Membuka Lahan Penanaman Jagung 1 Juta Hektar di Kampung Aib

oleh -924 views
Kapolda Papua didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih, Danlanud Silas Papare dan Danlantamal X Jayapura serentak menanaman jagung mendukung swasembada pangan tahun 2025 di Kampung Aib.

Kilaspapua, Sentani – Polda Papua menetapkan kampung Aib distrik Kemtuk Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua sebagai salah satu lokasi penanaman jagung 1 hektar dalam rangka mendukung swasembada pangan tahun 2025.

Ketua panitia pelaksana tanam jagung serentak 1 hektar Polda Papua, Kombes Pol Jermias Rontini kepada wartawan mengatakan, alasan kampung Aib diputuskan tanam jagung yakni, jarak antara Sentani dalam arti lokasi pertaniannya berada disini ditambah lagi masyarakat memberi lahannya untuk kita olah.

“ Ini lahan tidak kita miliki cuma kita arahkan masyarakat agar memulai bercocok tanam seperti ini  apalagi waktu dulu masyarakat ( Grime) disini berpenghasil pertanian untuk Kabupaten Jayapura ,” katanya, selasa (21/1/2025).

Dulu, sambungnya saat masa kependudukan Belanda telah membuka lahan ini bahkan telah mempetakkan.

“ Dilokasi ini ditanam kakao, disini ditanam jagung terus disini ditanami cabe dan itu sudah dipetakkan sehingga kampung Aib dijadikan sebagai percontohan lahan komoditi jagung disertai juga dukungan dari masyarakat ,” ujarnya.

Masyarakat  Setempat

Sebagai ketua pelaksana yang juga Irwasda Polda Papua menyebutkan, masyarakat disini merupakan masyarakat setempat atau kampung Aib yang tergabung didalam kelompok tani yang akan mengolah lahan jagung ini.

“ Untuk keseluruhan luasnya 100 hektar tapi yang baru dibuka 4 hektar. Yang kita berikan pupuk kandang dan lain-lain luasnya 2 hektar sementara 2 hektar lagi secara tertahap dibuka ,” sebutnya.

Harapannya masyarakat setempat mendapatkan manfaat dari penanaman jagung selama 3 bulan kedepan. Hal lain, Pemerintah juga bisa memperhatikan harga jagung mengingatnya saat ini harganya turun. Sesuai harga jagung ditetapkan Rp 5.000- 5.500 namun ditingkat pasaran seperti di Kabupaten Jayapura dan Keerom harganya Rp 3.000 – 3.500 artinya tidak sesuai harapan petani jagung dan ini menyebabkan tertahan dan disinilah Pemerintah berperan aktif ,” harapnya.

Irwasda menambahkan, untuk penanaman 1 juta hektar dilakukan seluruh Indonesia sementara untuk Papua terdata 3 Kabupaten dengan luas 406 hektar dengan rincian Kabupaten Jayapura 100 hektar, Keerom 30 hektar sisanya di Merauke ,” tambahnya. (Redaksi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *