Mensos Risma kembali Tinjau Lokasi Pembangunan Bantuan Rumah Bagi Korban Banjir Bandang Sentani

oleh -420 views
oleh
Mensos RI saat meninjau lokasi pembangunan rumah bagi 76 Kepala Keluarga korban banjir bandang Sentani tahun 2019, di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Rabu (2332022).(Foto. RZR)

Kilaspapua, Sentani – Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini meninjau kembali pembangunan rumah bantuan yang diperuntukkan bagi 76 Kepala Keluarga (KK) korban banjir bandang dan longsor Sentani tahun 2019 lalu. Kehadiran Mensos Risma guna memastikan progres pembangunan rumah sehat bantuan Kemensos tersebut berjalan sesuai dengan perencanaan.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos Tri Rismaharini disambut langsung oleh Ketua FKUB Papua Pdt. Lipiyus Biniluk dan Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W. A. Maclarimboen, S.IK, M.H.

Pembangunan rumah tersebut merupakan rumah sehat merupakan  bantuan hunian bagi masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan longsor 2019 silam.

Dalam kesempatan tersebut, Tri Rismaharini mengatakan, rumah bantuan yang direncanakan akan dibangun sebanyak 76 unit, itu sudah terealisasi sekitar 21 unit dari 76 unit.

“Dari 76 rencana kita untuk pembangunan rumah bantuan ini, sudah terealisasi kurang lebih 21 unit. Kita berharap pada 17 Agustus nanti sudah siap dihuni oleh mereka (korban banjir bandang dan longsor),” kata Mensos Risma usai meninjau lokasi pembangunan rumah tersebut, di Doyo Baru, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Rabu pagi (23/3/2022) .

“Mereka sampai saat ini masih tinggal di pengungsian. Nah, terus kita bangunkan rumah di lokasi ini,” ungkapnya.

Mensos menjelaskan, untuk semua proses administrasi sudah dirampungkan dan saat ini sudah terealisasi 21 unit dari total 76 unit rumah.

“Jadi yang tahap pertama ini masih perumahan, nanti berikutnya kita akan siapkan untuk mereka bisa berusaha. Baik itu, untuk perdagangan maupun usaha pertanian dan peternakan. Untuk pembangunan perumahan bagi korban banjir lokasi hanya disini dan ini dari Kemensos,” ungkap Mensos.

“Ya konsepnya kan kita tahu, bahwa kondisi riil masyarakat itu seperti apa. Itulah yang kita kembangkan. Jadi kita harus tahu kondisi masyarakatnya, permasalahannya apa baru kemudian kita carikan solusi. Gak bisa sama treatmentnya, jadi gak bisa disamakan,” tegasnya.

Pembangunan rumah bantuan itu ditargetkan selesai tanggal 17 Agustus 2022 mendatang. Diharapkan, pembangunannya bisa selesai lebih cepat agar 76 KK korban banjir bandang ini bisa dengan segera menempati rumah yang layak.

“Inikan kita bebaskan utuh tanahnya itu, kemudian harus di pecah-pecah atas nama mereka masing-masing. Jadi nanti bangunan sama tanahnya itu diserahkan per keluarga. Nah, kemudian saya sudah minta bantuan saat itu mulai pembebasan hingga nanti pemecahan, sudah saya komunikasikan sama pak Menteri ATR/BPN dan beliaunya siap membantu. Karena itu, kita akan persiapkan penyerahan sertifikat dan kunci rumahnya bagi mereka di tanggal 17 Agustus nanti,” pungkas mantan Walikota Surabaya ini.

Sebelumnya Mensos Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerjanya ke Papua, pada 14 Januari 2022 lalu. Selain memberikan bantuan ke para korban banjir di Kota Jayapura, Mensos juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah sehat bagi 76 Kepala Keluarga korban Banjir Bandang Sentani 2019 lalu, di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Papua. (RZR)

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *