TPID Temukan Sejumlah Komoditas Didatangkan Dari Luar Kabupaten Jayapura Saat Sidak Sembako Jelang Lebaran, Delila Giay Sebut Itu Memalukan Sekali

oleh -1.049 views
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura didampingi Kadis Perindag saat sidak di Pasar Pharaa Sentani ketika sidak sembako jelang lebaran.

Kilaspapua, Sentani- Tim pengendalian inflasi daerah,(TPID) Kabupaten Jayapura yang dipimpin oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura, Delila Giay melakukan sidak harga sembako menjelang idul fitri atau lebaran tahun 2024. Diawali dengan apel bersama dihalaman parkiran Bupati Jayapura, Rabu (27/3/2024).

Dari pantuan media ini dilokasi, rute dimulai dari pasar Pharaa. Di Pasar tersebut TPID bertanya kepada pedagang tentang ketersediaan stok menjelang lebaran. Umumnya mengaku aman begitupun dengan harga yang masih stabil.

Kemudian sidak berlanjut ke Holandia lampu merah menanyakan ketersediaan daging ayam potong. Jawabannya juga stok aman kemudian sidak berlanjut ke SPBU samping koramil Hawai Sentani lalu Cakra Flavouw (telur), CV Samalona, Indomaret samping gereja Onomi Flavouw dan berakhir di pabrik tahu tempe jalan Makendang.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura, Delila Giay kepada wartawan mengatakan, sidak ini dilakukan untuk memastikan juga ketersediaan bahan pokok,(Bapok) termasuk harganya aman dan stabil jelang lebaran terutama di pasar.

“ Setelah sidak dibeberapa titik, saat ini kita berada di distributor CV. Samalona juga melakukan hal sama. Usai dari sini sidak dilanjutkan ke beberapa titik untuk melihat komoditas atau bapok dan harganya juga relative aman. Maka itulah Ia berharap stok barang dan harga hingga lebaran bisa memenuhi masyarakat di Kabupaten Jayapura ,” katanya.

Disisi lain, Ia mengungkapkan, ditemukan sejumlah komoditas pada saat sidak dilakukan.  Makanya terkait itu, kita akan evaluasi bersama dengan perangkat perekonomian terutama komoditas yang dijual namun didatangkan dari luar Kabupaten Jayapura seperti, Keerom, Koya dan Arso termasuk Kota Jayapura.

“ Jika seperti itu, Kabupaten Jayapura punya apa ?. Kita selama ini menanam hingga panen terus hasilnya dijual kemana ? dan itu siapa yang menikmati. Itu mungkin perhatian kita bersama dalam evaluasi yang akan dilakukan nanti,” ungkapnya.

Ia mencontohkan, komoditas telur. Kita banyak telur disini tetapi waktu sidak didatangkan juga dari Koya. Ini tak benar, makanya kita harus evaluasi. Semua OPD teknis yang mengurusnya harus benar-benar pikirkan cara, masa Kabupaten Jayapura yang sudah setua ini semua komoditas didatangkan dari Keerom, Koya dan Arso.  Ini sangat memalukan sekali menurutnya, termasuk ikan juga didatangkan dari Hamadi padahal Kabupaten Jayapura punya laut sampai di pasir II ,” ucapnya.

Soal harga, Ia menjelaskan, harga masih stabil begitu juga stok masih tersedia hingga lebaran termasuk komoditas telur juga stabil namun kita tak bisa pastikan ketersediaan hingga lebaran sebab ada batas waktunya seminggu- minggu. Jadi, OPD peternakan dan perkebunan serta perindag kedepan yang akan memastikan tersediaan stok hingga lebaran ,” jelasnya.(Redaksi)

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *