Kilaspapua, Sentani- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,(DP3A) Kabupaten Jayapura menggelar kegiatan sosialisasi peningkatan dan pengembangan kualitas hidup keluarga tingkat kampung didalam penanganan stunting. Sosialisasi tersebut dilaksanakan di Kampung Sabron Sari, Distrik Sentani Barat, Rabu kemarin (20/9/2023).
Adapun yang menghadiri seperti, tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berlangsung selama 1 hari. Selain di Kampung ini, sosialisasi ini juga akan direncanakan dilakukan di lima kampung yang ada di Distrik Sentani Barat, yakni Kampung Sabron Sari, Sabron Yaru, Dosay, Waibron dan Kampung Maribu.
Salah satu staf bidang anak dari dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Jayapura, Laura Serontouw kepada media ini mengatakan, sosialisasi ini merupakan upaya Pemda Kabupaten Jayapura agar terbebas dari stunting. Hal ini sebagaimana arahan Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo dalam beberapa waktu lalu , “ katanya.
Laura mengungkapkan berdasarkan data, distrik Sentani Barat tercatat kedalam stunting yang terbilang tinggi setiap kampung. Makanya, dari dinas memilih Sentani Barat sebagai salah satu wilayah yang tepat untuk dilakukannya sosialisasi stunting
“ Pada sosialisasi dari Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak akan memfokuskan bagaimana pengembangan kualitas hidup dalam keluarga seperti, dari pola makan dan juga cara mengelola makanan yang mengandung nutrisi agar dapat dikomsumsi dengan baik sehingga hal tersebut dapat mengurangi terjadinya Stunting pada anak ,” ungkapnya.
Pemateri sosialisasi, Kepala Puskesmas Dosay, Wihelmina Klembiap, SKM menjelaskan, Adapun materi yang disampaikan berupa pengenalan apa itu stunting, apa penyebab stunting, dampat dari stunting dan bagaimana cara penanganan stunting itu sendiri.
Maka itulah, Ia mengajak kepada semua masyarakat termasuk Pemerintah Kampung yang ada di Distrik Sentani Barat khususnya kampung Sabron Sari yang saat ini hadir agar benar – benar fokus untuk penanganan stunting, karena untuk mengurangi tingginya angka stunting sangat diperlukan kerja sama semua pihak ,” ajaknya.
Ketua Dewan Adat Suku,(DAS Moy), Nikodemus Yaboisembut mengharapkan di setiap kampung harus ada dasawisma program kebun gizi, untuk membantu ketersediaan makanan bergizi disekitar kita.
“ Mewakili masyarakat setempat menyampaikan terima kasih, sebab dengan sosialisasi ini masyarakat memperoleh informasi sekaligus pengetahuan tentang stunting. Oleh sebab itu sosialisasi ini diharapkan agar terus dilakukan kepada masyarakat pada pertemuan-pertemuan berikutnya ,” harapnya.( ADV/Viktor Done)