Ini Latarbelakang Kasus Pembunuhan di Wamena Menurut Kapolda Papua

oleh -667 views
oleh
Kapolda saat menjelaskan perkembangan kasus pembunuhan di Wamena.( Foto. Humas Polda Papua)

Kilaspapua, Jayapura- Kasus pembunuhan yang menelan dua korban atas nama,Ismail Elopere, Laki-laki, 40 Tahun, Kepala Kampung Meagama. (Meninggal Dunia) dan Yairus Elopere, Laki-laki, 25 Tahun, Alamat Distrik Pelebaga Wamena. ( Meninggal Dunia) di dua tempat berbeda di Kabupaten Jayawijaya yakni di Jalan Trans Wamena – Tiom dan Jalan Safri Darwin tepatnya di Depan Gahara Wamena kini menyita perhatian semua pihak.

Menurut, Kapolda Papua Drs. Paulus Waterpauw bahwa, latarbelakang terjadinya dua kasus pembunuhan yang terjadi di Wamena berawal pada bulan Juli 2020 salah satu warga, Kikay Kalolik (60) yang di duga mengalami ganguan jiwa tinggal di Kampung Meagama hilang dan baru ditemukan pada tanggal 18 Agustus 2020 dalam keadaan meninggal dunia.

Lanjut Kapolda, Atas kejadian tersebut, keluarga korban merasa yang bertanggung jawab atas meninggalnya korban adalah Kepala Kampung Meagama Bapak Ismail Elopere sehingga warga melakukan tindakan kekerasan terhadap Kepala Kampung hingga meninggal dunia pada hari Selasa tanggal 18 Agustus 2020 pukul 17.05 Wit di  Jalan Trans Wamena – Tiom.

“Kemudian pada pukul 19. 30 Wit terjadi penganiayaan terhadap korban bernama, Yarius Elopere (25) hingga meninggal dunia yang diduga dilakukan oleh Lima orang warga masyarakat di Jalan Safri Darwin tepatnya di Depan Gahara Wamena,”ujarnya, Rabu (19/8/2020).

Kata, Kapolda bahwa hari Rabu tanggal 19 Agustus 2020 pukul 16.20 Wit terjadi bentrok antar warga masyarakat Kampung Pelebaga dan Kampung Meagama Distrik Hubikosi yang mengakibatkan 10 honai warga terbakar dan 5 orang mengalamj luka akibat kejadian tersebut dan saat ini telah dirawat di Klinik Batalyon 756. Adapun korbannya, Oni Wenda (30), alamat Kampung Meagama, mengalami luka panah pada lebgan kanan,Isak Elopere (28), alamat Kampung Sakma, mengalami luka panah pada telapak kaki kanan,Huwe Miyage (35), alamat Kampung Kukimo, mengalamj luka panah dilutut kanan,Deki Kossay (20), alamat Kampung Meagama, mengalami luka pada perut, Asalaus Miaga (23), alamat Kampung Meagama, mengalamk luka panah paha kiri,”ujarnya.

Kapolres dan Dandim serta Bupati telah melakukan koordinasi dengan para tokoh kedua Kampung yang bertikai tersebut agar kejadian ini tidak meluas yang dapat menimbulkan korban jiwa.

Untuk pengamanan, Polres Jayawijaya di back up Brimob, Kodim 1702 dan Batalyon 756/WMS telah melaukan penyekatan di kedua Kampung tersebut untuk mengantipasi adanya bentrokan susulan.

Kapolda menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprvokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan situasi untuk mengganggu Kamtibmas di Kabupaten Jayawijaya, Kepolisian akan bekerja secara profesional untuk mengungkap para pelaku.

Mari kita bersama-sama menjaga Kamtibmas di Kabupaten Jayawijaya ini agar tetap aman dan kondusif sehingga masyarakat dapat beraktifitas dengan normal.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *