Serius Ungkap Kasus Penganiayaan di Yahukimo, Kapolda Papua : Pelaku Melawan Kita Tindak Tegas  

oleh -448 views
oleh
Kapolda Papua didampingi Kasdam saat meninjau lokasi penganiayaan yang menyebabkan, Jauzan meninggal dunia.(Foto. Humas Polda Papua)

Kilaspapua, Jayapura- Kapolda Papua,Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw tampaknya serius mengungkap kasus penganiayaan yang telah menyebabkan 3 orang warga sipil meninggal dunia pada bulan Agustus ini di Kabupaten Yahukimo, Papua. Keseriusan itu disampaikannya dengan pernyataan tegas, apabila pelaku melawan kita tindak tegas, kami serius akan mengungkap kasus ini. Oleh karena itu, kami meminta kepada Bapak sekalian untuk mendukung kami,” katanya saat tatap muka dengan tokoh-tokoh adat Yahukimo saat kunjungan kerja dalam rangka antisipasi gangguan Situasi Keamanan Ketertiban Masyarakat (Sitkamtibmas) pasca rangkaian kasus panganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia di kabupaten Yahukimo bersama Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen Bambang Trisnohadi, Kamis (27/8/2020). Dihadiri,  Karo SDM Polda Papua Kombes Pol Ade Djadja Subagdja S.IK, Dir Intelkam Polda Papua Kombes Pol Alfred Papare, S.IK, Dirkrimum Polda Papua Kombes Pol Kolestra Si Boro, Dansat Brimob Polda Papua Kombes Pol Godhelp Cornelis Mansnembra, AKBP Ignatius Benny Ady Prabowo, Asintel Dam XVII/Cenderawasih Kolonel Adrian T, Dandim 1715 Yahukimo Letkol Christian FR Ireeuw, PJU Polres dan Brimob, para Toga, Tomas, Todat dan Kepala Suku.

Dari laporan diterima, Kapolda menerangkan bahwa, kasus panganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia di Bulan Agustus 2020 tercatat 3 orang yakni, Alm. Henry Jovinski, S.T. (Staf KPUD Yahukimo) di Jembatan Brasa Kecil, Jl. Gunung pada 11 Agustus 2020, Kasus terhadap Alm. Muh. Thoyib alias Sayib di Jl. Bandara pada 20 Agustus 2020 dan terhadap Alm. Jauzan alias Ocan di Jembatan Kali Buatan, Jl. Gunung pada 26 Agustus 2020,”ujarnya.

Menurut Kapolda bahwa, kehadiran Polisi dan TNI disini tak lain membuat masyarakat bisa hidup tenang, disamping mendukung kebijakan pemerintah,”ujarnya.

Kapolda menyebutkan,sangat disayangkan dimana korban yang merupakan PNS KPUD sedang menjalankan tugas pengabdian kepada Negara. Jika Kapolres merasa bahwa personel kita kurang agar segera disampaikan. Negara kita ini adalah Negara Hukum, kita harus tangkap pelaku, kenapa dia membantai, menganiaya orang lain.

“ Kita tidak bisa membiarkan mereka-mereka, preman ini membuat kacau di sini, masyarakat dan SDM di Kabupaten Yahukimo ini harus dibangun demi kebaikan Kabupaten ini,”sebut Kapolda.

Sementara itu, Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen Bambang Trisnohadi mengungkapkan, saya sangat mengapresiasi Bapak Kapolda yang sangat responsif terhadap kasus yang terjadi di Yahukimo ini. Dimana kasus ini sudah menjadi sorotan nasional bukan hanya di Papua saja. Ini menjadi tanggung jawab kita semua, sudah ada beberapa kasus namun belum menemukan titik terang. Kita harus mendalami apa motif dari pelaku.

“ Perlu adanya upaya-upaya yang reaktif, setiap informasi sekecil apa pun disampaikan kepada Kepolisian untuk kemudian diolah. Saya yakin teman-teman di ruangan ini ada memiliki informasi, itu yang harus disampaikan,”imbuhnya.

Ditempat sama, Wakil Bupati Yahukimo menyayangkan  dalam 1 bulan ini telah terjadi 4 kali pembunuhan. Saya dari Suku Hubla dan Ngalik, saya sangat mengenang filosofi yang diajarkan oleh orang tua saya dengan baik. Orang tua saya sampaikan bahwa setiap orang baru yang masuk ke kampung kita itu adalah tamu, kita bertanggung jawab terhadap keselamatan dari tamu itu. Kita tahu semua bahwa Yahukimo ini berasal dari nama-nama Suku Besar yang ada, Ya itu Yali, Hu itu Hubla, Ki itu Kimyal dan Mo itu Momuna. Kita berbeda-beda namun menjadi satu dalam Kabupaten ini.

“ Saya sering menyampaikan kepada seluruh Tokoh yang ada agar menjada daerah kita ini untuk menghimbau menggunakan Bahasa Indonesia, jika tidak bisa masuk maka kami himbau dengan bahasa Ibu masing-masing. Kami dipercayakan oleh Negara, Adat untuk memimpin dan menjaga Kabupaten ini. Pemerintah adalah wakil yang dipilih Tuhan, oleh karena itu jangan ada lagi yang melawan Pemerintah semaunya. Oleh karena itu, kami berharap kepada Kapolres bersama jajaran dapat menangkap pelaku ataupun pelaku dapat menyerahkan diri,” ungkapnya.

Usai memberikan keterangannya, Kapolda Papua berserta rombongan bergerak menuju TKP Pembunuhan di Jembatan Kali Buatan guna mengecek lokasi kejadian dan memberikan himbauan kepada masyarakat sekitar untuk tetap berhati-hati dalam melaksanakan aktivitas apapun.

Usai memberikan himbauan, Kapolda Papua menemui Kepala Suku Kimyal Nopius Yalak dan Masyarakat OAP yang tinggal di sekitar lokasi.

Kepala Suku Kimyal dalam kesempatannya mennyampaikan bahwa, Kami Masyarakat Suku Kimyal selama ini telah berupaya membantu kasus ini. Kami Para Kepala Suku terus berkoordinasi dengan Dandim dan Kapolres.

Kita tahu sendiri bahwa Yahukimo ini sangat luas, terdiri dari 51 Distrik dan 517 Kampung. Informasi yang ada di distrik-distrik ini sangat sulit didapat, karena berpindah antar distrik harus menggunakan pesawat. Kami menyerahkan kasus ini kepada Aparat Keamanan. Ini bukanlah kemauan dari Masyarakat, sehingga kami tidak akan menutupi kasus ini. Selain itu, terdapat keresahan dari mama-mama, anak-anak atas penyisiran yang dilakukan oleh Aparat Keamanan. Dimana sudah ada yang pergi ke hutan karena ketakutan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *